Mohon tunggu...
Muhammad Quranul Kariem
Muhammad Quranul Kariem Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Indo Global Mandiri

Dosen | Penulis, Pengamat, dan Analis Politik & Pemerintahan | Koordinator Politics and Public Policy Institute | Alumni Program Magister, Jusuf Kalla School of Government

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Skenario Politik Pilpres dan Pileg 2019

25 April 2017   15:42 Diperbarui: 26 April 2017   00:01 1831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pergantian ‘kekuasaan’ lebih baik dilaksanakan secara bersamaan (eksekutif dan legislatif) pusat dan daerah, dari presiden, gubernur, wali kota atau bupati, DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota atau Kabupaten. Pilkada dan Pemilu (Pileg & Pilpres), yang dilaksanakan secara bersamaan akan mempermudah proses konsolidasi politik, menciptakan stabilitas politik, dan membuat ‘energi’ penyelengaraan pemerintahan atau partai politik akan berfokus pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, bukan pada pertarungan politik pragmatis jangka pendek.

Oleh karena itu, perubahan secara ‘radikal’ dan menyeluruh perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas demokrasi serta kualitas politik di Indonesia, jika tidak maka implikasinya adalah pada tindakan – tindakan koruptif dan politik praktis pragmatis yang merugikan masyarakat, karena kondisi biaya politik yang tinggi. Paradigma politik untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, memperjuangkan rakyat, dan lain sebagainya menjadi tidak berlaku, jika seluruh stakeholdersdalam politik dan pemerintahan hanya mementingkan kekuasaan, dan hanya mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya. ‘Rantai setan’ politik harus segera diputus dalam merespon momentum ini, karena pada hakekatnya negara dibentuk dan didirikan untuk masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun