KRL-KRL yang sudah tua
Penulis mencoba mengumpulkan data dari situs-situs Jepang terkait dengan tahun produksi KRL yang saat ini beroperasi di bawah naungan KAI Commuter, seperti situs ini dan situs ini.Â
Situs-situs tersebut memiliki isi yang cukup lengkap untuk mengetahui tahun pembuatan rangkaian KRL, bahkan rangkaian KRL yang sudah diekspor Jepang dalam keadaan tidak baru ke luar negeri sekalipun.
Hasil penelusuran penulis dari situs-situs tersebut, ternyata terdapat 20 rangkaian KRL yang beroperasi di bawah naungan KAI Commuter yang usianya telah melebihi 40 tahun. 11 rangkaian KRL di antaranya bahkan telah berusia di atas 50 tahun dengan tahun pembuatan antara 1969 hingga 1972.
Tentu tidak dapat terbayangkan jika usulan retrofit ini dipaksakan lalu KRL-KRL berusia di atas 50 tahun ini harus beroperasi hingga melebihi usia 60 tahun dari yang seharusnya pensiun.Â
Sementara, 20 rangkaian berusia 41-54 tahun ini bisa saja termasuk ke dalam daftar sekitar 25-29 rangkaian KRL usang yang akan KAI Commuter segera pensiunkan, dan rencananya akan digantikan dengan KRL yang di tahun ini usianya baru 29 tahun.
Dalam kondisi saat ini saja, KRL-KRL tersebut bahkan banyak yang kualitas berkendaranya sudah jauh menurun. Berdasarkan pengalaman penulis, biasanya KRL-KRL tersebut bila dalam keadaan penuh sesak oleh penumpang, maka pendingin udara tidak dapat bekerja dengan maksimal.Â
Lalu suspensi KRL juga terasa sangat empuk, sehingga bogie (penopang roda kereta) sering terdengar seperti membentur rangka bawah gerbong.
Apalagi kebanyakan KRL tersebut juga masih menggunakan kipas angin sebagai blower udara dingin dari pendingin udara.Â