Mohon tunggu...
Muhammad PrasetyoAdyarta
Muhammad PrasetyoAdyarta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

INFP

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Serba-serbi Kemajuan Teknologi dan Dampaknya pada Calon Penerus Bangsa

16 Juni 2022   13:21 Diperbarui: 17 Juni 2022   20:46 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gejala-gejala yang dibahas sebelumnya akan bermuara pada dampak-dampak yang ditimbulkan dari ketergantungan gawai dan internet. Dampak buruk yang ditimbulkan pun dapat memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan, seperti aspek kesehatan, aspek psikologis, aspek akademik, aspek sosial, dan aspek keuangan. 

Dalam aspek kesehatan, kecanduan game online yang bisa diibaratkan dengan ketergantungan gawai dan internet dapat mengakibatkan kesehatan remaja menurun. Remaja yang kecanduan game online memiliki daya tahan tubuh yang lemah karena kurangnya aktivitas fisik, kurangnya waktu tidur, dan pola makan yang tidak teratur. 

Dalam aspek psikologis, ketergantungan gawai ini dapat memicu penyakit mental terutama pada remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan. Penyakit mental ini bisa berupa depresi, anxiety, bipolar, dan gangguan mental lainnya. Dalam aspek akademik, ketergantungan ini dapat membuat performa akademik menurun. 

Waktu luang yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mempelajari pelajaran di sekolah malah digunakan untuk men-scroll media sosial seperti Instagram ataupun TikTok. Daya konsentrasi pada remaja pun terganggu sehingga kemampuan dalam menyerap pelajaran yang disampaikan guru tidak maksimal. 

Dalam aspek sosial, munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian terhadap sesama. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. Padahal jati diri bangsa kita dahulu mengutamakan gotong royong. Dalam aspek keuangan. Dengan adanya media sosial pada gawai, gaya hidup pun bisa berubah demi gengsi. 

Tak sedikit orang yang kecanduan media sosial yang kemudian suka pamer aktivitas sehari-hari bahkan memamerkan barang-barang mewah hanya untuk bergaya. Kadang gaya hidup yang borjuis ini bisa sangat konsumtif sehingga memaksakan kehendak untuk berhutang dengan menggunakan kartu kredit ataupun pinjol demi gengsi.

Solusi yang mungkin bisa kita lakukan untuk mencegah atau mengurangi dampak dari ketergantungan gawai, dan internet pada anak-anak dan remaja antara lain, Attention Switching, Dissuasion, Education, Parental Mentoring, dan Resource Restriction. Attention Switching atau pengalihan perhatian, seperti namanya, upaya ini dilakukan untuk mengalihkan perhatian agar pengguna tidak terlalu lama menghabiskan waktu dalam bermain gawai. 

Contoh dari upaya Attention Switching adalah mengikuti kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat. Oleh karena itu, lingkungan sekitar mempunyai peran penting dalam membantu mengenali minat dan bakat seseorang. Hasil dari upaya ini memiliki pengaruh yang signifikan pada penurunan tingkat ketergantungan gawai serta pencegahan dampak negatif dari game online. 

Dissuasion adalah tindakan persuasif seperti membujuk hingga memaksa yang bersifat mengarahkan agar pengguna tidak berlebihan dalam bermain gawai. Upaya ini biasanya dilakukan oleh orangtua, guru, serta wali terhadap anak maupun muridnya. Education, upaya ini menitikberatkan pada pemahaman/kognisi pengguna gawai itu sendiri terhadap kesadaran akan ketergantungan gawai. Edukasi diperlukan untuk membangun dasar kognitif yang baik agar bisa dikelola oleh pengguna itu sendiri. 

Contoh dari upaya edukasi ini cukup sederhana, yaitu pengguna sadar dan mencari tahu atau mengedukasi dirinya sendiri tentang topik ketergantungan yang ia alami. Tetapi sayangnya, berdasarkan hasil penelitian Novrialdy, Nirwana, & Ahmad (2019) ditemukan bahwa masih banyak remaja yang belum memiliki pemahaman dan kesadaran mengenai bahaya ketergantungan gawai dan internet. Pemahaman akan bahaya ketergantungan ini penting bagi remaja karena hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ketika ia ingin bermain game online. 

Parental Monitoring adalah upaya dimana orangtua yang berperan penting dalam memperhatikan anaknya. Parental Monitoring dapat dilakukan orangtua dengan menjalin komunikasi yang baik dengan anak, mengawasi anak saat bermain gawai, memberikan perhatian terhadap anak, dan hal lainnya yang meningkatkan hubungan antar anak dengan orangtua. Hasil dari studi yang dilakukan oleh van den Eijnden, Spijkerman, Vermulst, van Rooij, & Engels (2010) memberi bukti bahwa, komunikasi orangtua terhadap anak tentang penggunaan internet merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah kecanduan internet pada anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun