Mohon tunggu...
febriana Ratnasari
febriana Ratnasari Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Satu cerita berjuta cinta. Tebarkan rasa cinta mu dengan menuliskan berita baik agar bisa bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Saya Penderita Kusta Berikan Saya Kesempatan untuk Bekerja

17 Juni 2021   22:14 Diperbarui: 17 Juni 2021   22:19 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang mau menderita kusta? Jika boleh memilih pasti tidak ada yang mau, akan tetapi takdir menggariskan kita untuk menderita penyakit ini.
Ya, penyakit yang sudah ada dari jaman era sebelum masehi tepatnya 300 SM.


Menurut Angga Yanuar selaku Manager Proyek inklusi disabilitas NLR Indonesia "kusta memiliki gejala yang khas yaitu adanya bercak kulit berwarna putih atau merah pada kulit dan di sertai mati rasa".


Nah dari sini bisa diketahui bahwa banyak orang salah membedakan antara panu dan kusta. Yap jelas sekali bahwa panu pasti akan mengalami gatal sedangkan kusta tidak.


Sebenarnya yang perlu kita cermati adalah ketika mengalami kesemutan, nyeri atau tidak ada rasa di bagian tangan atau kaki yang disertai kesulitan menggerakan otot, tidak bisa menggerakan kaki dan persendian. Hal itu menandakan bahwa kusta sudah menyerang saraf tepi.

Berat ringan gejala kusta tergantung berapa banyak bercak putih, kerusakan syaraf dan hasil labotarium yang menemukan adanya bakteri yang berbentuk dan tahan asam yang biasa kita kenal dengan bakteri Mycrobacterium leprae.

Pengobatan kusta memerlukan waktu yang cukup lama yaitu 6 bulan dimana para penderita harus meminum obat setiap hari. Jika terlambat ditangani maka cacat tubuh akan dialami dan stigma negatif akan terus menghinggapi mereka sepanjang hidup mereka.

Kasus kusta di Indonesia cukup tinggi di 8 provinsi di Indonesia. Alhamdullilah tahun ini menurunnya penderita kusta sekitar 15.000-18000 di Indonesia

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Muhammad Arfah merupakan salah satu mantan penderita kusta atau biasa di sebut OYPMK (orang yang pernah mengalami kusta)


Penderitaan tiada akhir di alami Muhammad Arfah, ia sering di ejek sama teman-teman dengan perkataan roti gosong, monster. Dengan uraian air mata ia menceritakan penderitaan yang ia alami secara live streaming YouTube KBR channel pada tanggal 15 Juni 2021


Setelah ia rajin minum obat secara teratur dan di nyatakan sembuh. Ia kembali menerima stigma negatif dari masyarakat apalagi ia harus mandiri mencari nafkah.


Arfah dan teman-temannya perlu meningkatkan rasa percaya diri agar bisa bersosialisasi dengan masyarakat setelah di nyatakan sembuh.

Menurut Angga Yuniaf perlu trik khusus agar para penderita kusta bisa di terima kembali bersama masyarakat yaitu

1.Meningkatkan motivasi bagi penderita kusta bahwa penderita penyakit kusta bisa hidup normal tanpa beban oranglain.
2.Kesadaran kita untuk baca dan memahami tentang literasi kusta dengan begitu kita bisa memandang pradigma baru penyandang kusta dan juga perpsepsi yang bagus tentang kusta maka masyarakat akan menerima kehadiran penyandang kusta di lingkungan mereka.


Selama ini para penyandang kusta bisa bekerja di bidang tanpa seleksi, tanpa melihat background seperti juru parkir, pedagang.

Untuk itulah NLR sebagai wadah yang konsisten peduli terhadap penyandang kusta memberikan pelatihan bagi mereka untuk mengikuti pelatihan di bidang
1.Adminitrasi
2.Management perencaan dan pengembangan proyek
3.Mobilisasi sumber daya dan penggalangan dana.


Alhamdullilah Muhammad Arfah mengikuti program tersebut dan sekarang sudah  bekerja di kantor satpol PP kota Makasar sebagai staf administrasi
Tidak mudah bagi Muhammad Arfah untuk bisa mencari nafkah sendiri di saat gelar itu masih ada yaitu mantan penderita kusta.

Masih banyak perusahan swasta yang belum memiliki pandangan baik tentang kusta dan belum percaya diri akan kemampuan diri di saat para mantan penderita kusta ingin melamar kerjaan di perusahan.
Selain itupula diperlukan fasilitas kantor yang mendukung agar tidak menganggu kinerja mereka sebagai penyandang disabilitas seperti memakai sarung tangan di dalam ruangan AC.


Karyawan lain tidak memandang mantan penderita kusta sebelah mata dan mantan penyandang kusta juga mendapatkan fasilitas yang sama di kantor ujar Zulkiah ilmiana selaku owner PT Anugrah Frozen Food.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Indahnya hidup jikalau kita saling bahu membahu membantu mantan penderita kusta untuk bangkit menata hidupnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun