Tips: kalau tadi ada es sari temulawak, kali ini Anda harus cicipi es kelapa muda yang dijual di sebelah persis sate lilit ini. Sate lilit plus es kelapa muda di siang hari.. Aduh, segarnya! Tips satu lagi, jika Anda menunggu hingga sore, di dekat warung itu akan ada warung yang menjual ikan tusuk bakar dengan sambal matah (mentah) ala Bali yang segar baru ditangkap dari laut.
Gianyar
Setelah puas berkuliner di Jl. WR Supratman, kini kita lanjut ke Gianyar, kota pusat kesenian di Bali. Fokus kali ini di daerah sekitar lapangan Astina.
Tips: bagi Anda penggila sepak bola, markas besar Bali United ada di sini. Sehabis kenyang kulineran, lanjut nonton bola, asyik banget lah. Jangan lupa cek jadwal pertandingannya di website resmi Bali United.
Nasi AyamPeken (Pasar) Senggol Gianyar
Pasar Senggol Gianyar, Jl. Ngurah Rai
Tips: makanlah menggunakan tangan! Nasi ayam ini -percaya atau tidak- akan terasa lebih nikmat ketika Anda makan menggunakan tangan. Lha, kok bisa? Sudah, coba saja. Tambahan lagi, bagi Anda yang kepedasan, mintalah mentimun lagi ke pedagangnya. Mentimun mengurangi rasa pedas di lidah.
Nasi Ayam Taliwang
Jl. Astina Timur No.10
Perhatikan kanan jalan. Bapak saya mengatakan bahwa memang orang asli Lombok yang meracik bumbunya, sehingga rasa bumbu yang melekat di ayam dan sambalnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Selain ayamnya, yang spesial satu lagi adalah plecing kangkungnya. Ini semacam wajib dipesan, peras jeruk nipisnya ke plecing, aduk, dan rasakan segarnya plecing kangkung ditambah kriuk dari kacang goreng. Saya dengan menulis artikel ini saja jadi lapar lagi.
Tips: selain plecing kangkung, Anda bisa mecoba juga beberuk. Beberuk adalah makanan khas lombok yang berupa potongan terong dengan sambal merah. Tenang saja, tidak sepedas penampilannya kok.
Klungkung
Dari Gianyar Anda bisa meneruskan perjalanan ke Klungkung. Lokasinya yang dekat dengan pantai membuat Anda akan mudah menjumpai warung makan yang menjual ikan di sini.