Mohon tunggu...
Maman Permana
Maman Permana Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Menulis apa yang tidak seharusnya terlewatkan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menakar Hati di Jalanan

9 Mei 2014   18:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:41 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalur pulang kantor seperti biasa, rute kopaja 86 Lebak Bulus-Kota naik dari Slipi jam sudah menunjukan pukul setengah delapan malam. Tempat duduk masih tersedia sehingga bisa duduk sejenak melepas lelah seharian. Kopaja menapaki macetnya jalanan malam, tiba didepan Sipi Plaza anak-anak pekerja jalanan mulai menaiki Kopaja sekedar menjajakan suara untuk sekedar receh dari belas kasihan penumpang. Belum sempat sepeminum teh mereka sudah turun lagi, rupanya mereka keduluan sosok laki-laki bergaya sempoyongan yang hendak menjajakan kenekatan dan suara besarnya untuk menakuti penumpang. Ceritanya dimulai dengan keluarnya dia dari penjara, alasannya daripada dia mencuri atau nyolong lebih baik meminta-minta di dalam Kopaja. Selesai bicara panjang lebar mulailah dia membuka tangan dengan nada setengah mengancam ke setiap penumpang. Bagi yang tidak memiliki keberanian relalah sambil menggerutu dalam hati selembar uang kertas dua ribuan beralih ke tangan sang lelaki itu. Setelah mengumpulkan uang lembaran dan recehan, turunlah dia dengan gagah. Langkah yang semula sempoyongan berubah tegap sambil tertawa berjalan menuju penjual makanan.

Ikhlaslah kami memberi jika memang selayaknya dia dikasihani. Relalah kami menyisihkan sebagian rejeki jikalah tak disertai kata-kata ancaman.

Jakarta oh Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun