Mohon tunggu...
Maman Permana
Maman Permana Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Menulis apa yang tidak seharusnya terlewatkan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Semerawutnya Bandara Raden Inten II Lampung

23 Juni 2014   03:44 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:47 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu menginjakan kaki keluar pintu kedatangan bandara Raden Inten II, wooow puluhan sopir taksi sudah merubung meributi penumpang yang baru keluar. Semua berebut menawarkan jasanya, dalam pikiran saya kenapa ga ada yang mengkoordinir ya? Benar-benar kacau dan semerawut. Begitu orang yang menjemput saya tiba, kami melangkah ke parkiran lebih semerawut lagi melihat parkiran mobil di Bandara ini. Untuk bisa mengeluarkan mobil saja butuh waktu satu jam, benar-benar crowded.

Lepas dari bandara alhamdulillah kayak lepas dari lubang jarum.
Orang bilang bandara itu cerminan beranda halaman depan rumah kita. Lampung dengan potensi kekayaan alam yang luar biasa tidak mampu membuat bandara yang "layak". Belajar dari kota-kota lain Makassar, Medan, Pekanbaru, Balikpapan adalah contoh bandara modern yang bisa kita banggakan dan layak dicontoh Lampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun