Mohon tunggu...
Muhamad Pauwwaz
Muhamad Pauwwaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa Jurusan Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Bismillahirrahmaanirrahiim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pemasaran Produk Otak-otak Ikan Tenggiri

7 November 2021   02:25 Diperbarui: 7 November 2021   06:25 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. 

Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (pricetaker). 

Barang dan jasa yang dijual dipasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari beberapa produsen.

Dasar persaingan produk otak-otak ikan tenggiri adalah Cost Advantage, yaitu keuntungan lebih dari pesaing yang diperoleh dengan menawarkan konsumen pada nilai yang lebih besar, baik dengan penawaran harga yang lebih rendah atau dengan memberikan keuntungan lebih pada layanan konsumen dengan harga yang lebih tinggi.
Perancangan produk otak-otak ikan tenggiri diantaranya adalah sebagai berikut: 

  1. Karakteristik organoleptik pada produk olahan otak-otak ikan tenggiri adalah memiliki rasa yang gurih, manis, kenyal, bertesktur lembut, memiliki warna yang putih tulang, memiliki aroma bau yang khas. Menurut Badan Standar Nasional Indonesia (2013) standar mutu organoleptik pada otak-otak ikan tenggiri memiliki skor minimal parameter uji 7 dan tertinggi pada 9.
  2. Nilai nutrisi otak-otak ikan tenggiri setiap 1 buah atau setara dengan 50 gram otak-otak adalah memiliki protein sebesar 8,87%, karbohidrat 19 %, dan lemak 0,04%.
  3. Convenience (kenyamanan konsumen) pada produk ini adalah memudahkan konsumen dalam pemesanannya, karena otak-otak ikan tenggiri ini dijual dengan menggunakan platform digital marketing sehingga konsumen bisa mudah mendapatkannya. Konsumen hanya cukup memesan produk lewat platform e-commerce ataupun sosial media kemudian produk akan dikirimkan melalui jasa pengiriman sampai ke tempat konsumen.
  4. Ukuran pada produk otak-otak ikan tenggiri ada yang besar dan ada yang kecil. Produk yang dipasarkan ada yang memiliki berat 1 kg dan 500 gram. Dimana untuk satu buah otak-otak memiliki bobot 50 gram yang menjadikan setiap 1 kg otak-otak berisikan 20 buah otak-otak ikan tenggiri, sedangkan untuk kemasan produk 500 gram berisikan 10 buah. Hal ini yang membuat konsumen lebih mudah untuk memilih sesuai yang keinginannya.
  5. Kemasan yang digunakan pada produk otak-otak ikan tenggiri menggunakan plastik yang divaccum sehingga kedap udara. Hal tersebut membuat kualitas dan cita rasa produk akan terjaga. Selain itu juga, didalam kemasan terdapat informasi mengenai produk otak-otak tersebut seperti contohnya saran penyajian produk, logo, identitas dan nomor pemesanan ataupun nomor BPOM.

Praktik jual rugi dalam konteks persaingan usaha adalah suatu perilaku pelaku usaha yang umumnya memilik posisi dominan di pasar atau sebagai pelaku usaha incumbent menetapkan harga yang merugikan secara ekonomi selama suatu jangka waktu yang cukup panjang. 

Strategi ini dapat mengakibatkan pesaingnya tersingkir dari pasar bersangkutan dan atau menghambat pelaku usaha lain untuk masuk ke pasar (Rokan 2010). Penentuan harga produk otak-otak ikan tenggiri menggunakan Predatory Pricing, dengan isi 20 di bandrol Rp 90.000,- dan isi 10 dibandrol dengan harga Rp. 50.000,-.

DAFTAR PUSTAKA

 
Agustini, T.W, A.S. Fahmi, U. Amalia. 2006. Diversification of Fisheries Products. Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Badan Standar Nasional. 1992. SNI 01 -2693-1992. Otak-Otak Ikan. Jakarta

Hana U., (2013), Competitive Advantage Achievement through Innovation and Knowledge, Journal of  Competitiveness, 5(1): 82-96

Karim, M., Susilowati, A. dan Asnidar, 2013. Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Otak-Otak dengan Bahan Baku Ikan Berbeda. Jurnal Balik Diwa Sains dan Teknologi Volume 4 No. 1 Januari-Juni 2013. Makassar

Mustafa Kamal Rokan,2010,Hukum Persaingan Usaha (Teori dan Prakteknya di Indonesia), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Nurjanah, RR. Nitibaskara dan E. Madiah. 2005. Pengaruh Penambahan Bahan Pengikat terhadap Karakteristik Fisik Otak-Otak Ikan Sapu-Sapu (Liposarcus pardalis). Buletin Teknologi Hasil Perikanan. Vol. VII No. 1.

Rahardjo, C. R. 2016. Faktor yang Menjadi Referensi Konsumen Dalam Membeli Produk Frozen Food. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis, 1 (1) : 1-12.

Stanton, William J, Fundamental Of Marketing, 7th ed.,(Singapore : Mc Grawhill BookCompany, 1984)

Suzuki, T. 1981. Fish And Krill Protein Processing Technology. London: Applied Science Publishers LTD.

Teguh, Muhammad. 2010. Ekonomi Industri. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Winardi. 1989. Strategi pemasaran. Bandung: Mandarmaju

Wirakartakusumah, M.A., K. Abdullah, A.M. Syarief. 1992. Sifat Fisik Pangan. PAU Pangan Gizi IPB, Bogor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun