Mohon tunggu...
Mozes Adiguna Setiyono
Mozes Adiguna Setiyono Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang keturunan Tionghoa tetapi hati tetap Merah Putih.

Lahir di Semarang, 2 Maret 1995

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Aksi-Aksi Kriminal Mahasiswa Timor Leste di Indonesia

21 Mei 2014   07:25 Diperbarui: 12 September 2016   00:13 2303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meta diketahui bertugas mengumpulkan ribuan sepeda motor curian. Meta juga harus mengirimkan barang curian tersebut ke Timor Leste melalui pelabuhan Tanjung Perak. Meta mengaku dibantu oleh beberapa orang lainnya termasuk 16 orang warga Timor Leste yang menunggu kiriman Meta.

Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono menjelaskan bahwa kasus pencurian motor ini melibatkan warga lintas negara. Maka dari itu, pihak Subdit III Kejahatan dan Kekerasan Polda Jawa Timur masih akan berhubungan dengan pihak INTERPOL (International Police) di Mabes POLRI.

Tawuran dengan Mahasiswa Ambon (Malang)

Wakil kepala Polres Malang Kota, Komisaris Polisi Wiyogo Pamungkas, menyatakan tidak akan memberikan ampun kepada mahasiswa yang terlibat aksi tawuran. Tawuran ini melibatkan dua kelompok mahasiswa dari komunitas yang berbeda. Kedua komunitas ini adalah komunitas mahasiswa Timor Leste dan komunitas mahasiswa Ambon.

Dua kelompok yang bertikai usai futsal, Sabtu malam 8 Desember 2012, komunitas Timor Leste (Moko FC) dan komunitas Seram, sebutan untuk komunitas Ambon (SAG FC), dipertemukan di Mapolresta. "Belum ada hasil memang, karena dari pihak komunitas Timor Leste tidak datang semuanya. Tapi hingga pernyataan perdamaian itu ditandatangani, semua yang ada sepakat untuk saling menjaga kamtimas dan siap diproses jika ada yang melanggar," kata Wiyogo.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, turnamen futsal Merdeka Cup antar Fakultas Teknik Se-Malang Raya yang diadakan Fakultas Teknik Universitas Merdeka berakhir ricuh. Dua kelompok pemain yakni Moko FC dan SAG FC beserta pendukungnya terlibat tawuran. Tidak hanya saling memukul, mereka juga saling melempar batu dan benda lainnya. Polisi bahkan sempat mengeluarkan tembakan peringatan untuk membubarkan tawuran tersebut.

Suasana panas masih berlanjut hingga Minggu malam 9 Desember 2012. Ratusan anggota komunitas Ambon datang ke kawasan Dieng. Hal itu terjadi lantaran muncul SMS bahwa komunitas Timor Leste melakukan penyisiran ke rumah kos para mahasiswi asal Ambon.

Ajay Makatita (31), perwakilan komunitas Ambon, menyesalkan mediasi yang tanpa ada kesepakatan. "Kami ini sudah bosan dengan perang. Di Malang kami ini ingin perdamaian," kata Ajay. "Kami berharap polisi bisa bertindak adil. Siapapun yang menyalahi aturan harus ditindak. Ini negara hukum. Semuanya diselesaikan sesuai jalur hukum," tambah Marcel Angker, anggota komunitas Ambon lainnya.

"Akan lebih diperketat lagi termasuk izinnya. Sesuai hasil mediasi sekaligus koordinasi dengan pihak kepolisian, kegiatan yang menyangkut kekuatan fisik ditiadakan. Mahasiswa yang mengadakan juga harus mengajukan izin ke pihak kepolisian," kata Wiyogo. Sementara untuk menjaga stabilitas keamanan, anggota Polres Malang Kota pun terus melakukan pemantauan, baik itu di komunitas Ambon maupun komunitas Timor Leste.

Bacok Mahasiswa WNI eks Timtim (Yogyakarta)

Minggu 14 April 2013, seorang mahasiswa asal Timor Timur di Yogyakarta menjadi korban kekerasan. Korban yang diketahui bernama Mario Maya (22) dibacok saat berada di Jalan H. O. S. Tjokroaminoto, Yogyakarta. Mario Maya diketahui adalah seorang mahasiswa asal Timor Timur yang telah menjadi WNI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun