Arnaldo dos Reis Araujo (tengah) saat penggalian kuburan para korban yang jenazahnya dibakar sebelum dikuburkan (Sumber gambar : Arsip Pemerintahan Sementara Timor Timur)
Pria yang memiliki nama lain Mauk Moruk Ran Nakale Lemorai Teki Timor ini menyatakan fakta-fakta di atas dapat dibuktikan oleh Francisco Xavier do Amaral yang pada saat itu hidup dalam pengasingan di Jakarta. Francisco Xavier do Amaral dilucuti kekuasaannya sebagai "Presiden Timor Leste" pada bulan Juni 1976 oleh rekan-rekan seperjuangannya. Para pemimpin FRETILIN disebutkan memobilisasi kekuatan untuk membakar rumah-rumah orang dan menculik orang-orang tak berdosa dengan memfitnah mereka bekerjasama dengan orang-orang Indonesia dengan tujuan membunuh mereka seperti binatang. Mauk Moruk menginginkan mereka yang namanya terdaftar tersebut harus terlebih dulu diadili sebelum mengadili para milisi pro integrasi agar ada keseimbangan di dalam penegakan keadilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Politik Selengkapnya