pemahaman menyeluruh tentang entitas dan lingkungan entitas adalah langkah penting yang dilakukan auditor. Pada tahap awal, auditor melakukan review materi-materi yang tersedia seperti laporan tahunan dan basis data informasi publik. Namun, pemahaman ini harus berkembang pada tahap perencanaan, sesuai dengan ketentuan ISA 315.
Dalam melakukan audit,Pemahaman entitas dan lingkungan entitas menjadi fokus utama dalam ISA 315, yang memberikan kerangka acuan bagi auditor dalam merencanakan dan melaksanakan audit dengan mempertimbangkan risiko-risiko salah saji material. Langkah pertama melibatkan pertanyaan kepada manajemen dan pihak-pihak terkait untuk memahami tujuan, harapan, dan rencana entitas, termasuk pihak eksternal yang terlibat.
Prosedur analitis kemudian digunakan oleh auditor untuk mengidentifikasi transaksi atau keadaan yang tidak biasa. Melibatkan perbandingan hasil perusahaan dengan industri sejenis, prosedur ini memanfaatkan rasio-rasio dan tren industri sebagai alat bantu yang efektif. Selanjutnya, observasi dan inspeksi dilakukan untuk memahami aktivitas bisnis secara langsung, membaca laporan manajemen, dan menginspeksi dokumen-dokumen yang relevan.
Sumber informasi eksternal seperti konsultan hukum, laporan analis, dan statistik pemerintah juga menjadi bagian dari upaya auditor untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif. Diskusi di dalam tim audit diakui sebagai langkah penting, memungkinkan akses lebih luas ke pihak-pihak di dalam organisasi dan memberikan perspektif yang lebih baik.
Penting juga bagi auditor untuk mempertimbangkan entitas yang sudah menjadi klien sebelumnya. Merevisi kertas kerja tahun sebelumnya membantu dalam memahami perubahan signifikan dan memvalidasi informasi historis. ISA 315 membedakan beberapa aspek pemahaman terkait entitas, termasuk industri, regulasi, dan faktor eksternal, sifat dasar entitas, tujuan, dan strategi beserta risiko-risiko bisnis yang terkait.
Auditor tidak hanya mengukur kinerja keuangan entitas dengan memeriksa informasi internal, seperti anggaran dan laporan kinerja divisi, tetapi juga memperhitungkan informasi eksternal seperti laporan analis dan lembaga pemeringkatan kredit. Ukuran-ukuran kinerja ini memberikan pandangan terhadap risiko salah saji material dan tekanan yang mungkin dialami manajemen.
Pengendalian internal, yang menjadi aspek terakhir dalam pemahaman entitas, akan dibahas secara terpisah namun perlu diingat bahwa pemahaman yang baik terkait pengendalian internal diperlukan untuk penilaian risiko yang tepat. Dengan pemahaman yang mendalam, auditor dapat merencanakan audit secara efektif, mengidentifikasi risiko potensial, dan merancang respons audit yang tepat. Pemahaman ini adalah landasan utama untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang diaudit dapat dipercaya dan akurat.
Penulis: Stefanny Amanda Sari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H