Bullying Sangat Berbahaya Dampak nya Buat Generasi Bangsa!
oleh: Muhazimatul Amali | muhazimatul03@gmail.com| Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang
Kalian pernah mendengar istilah bully atau perundungan?Â
Istilah tersebut memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Perundungan atau bullying merupakan istilah yang sudah tidak asing di telinga kita dan  masyarakat Indonesia. Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya. Pelaku bullying sering disebut dengan istilah bully. Seorang bully tidak mengenal gender maupun usia. Bahkan, bullying sudah sering terjadi di sekolah dan dilakukan oleh para remaja (Santoso, 2017).
 Kasus bullying banyak terjadi di Indonesia yang mana melibatkan siswa sekolah.  Hal  itu  menghambat  proses  belajar  siswa  sekolah, bullying  sebagai masalah psikososial  dengan menghina dan merendahkan  orang  lain  secara berulang-ulang  dengan  dampak  negatif  terhadap  pelaku  dan  korban  bullying dimana pelaku mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan korban. Menurut Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) telah merilis data kasus bullying atau perundungan di sekolah tahun 2023. Sejak Januari hingga September, tercatat ada 23 kasus bullying. ari jumlah tersebut, 50% terjadi di jenjang SMP, 23% terjadi di jenjang SD, 13,5% terjadi di jenjang SMA, dan 13,5% terjadi di jenjang SMK.
Faktor penyebab terjadinya perilaku bullying.
Salah satu faktor besar dari perilaku bullying pada anak disebabkan oleh adanya teman sebaya yang memberikan pengaruh negatif, selain itu juga lingkungan berpengaruh besar dalam pembentukan karakter seorang anak. Oleh karena itu perlu kita ketahui faktor penyebab bullying, yaitu kepribadian, keluarga, dan lingkungan. Selain itu pembentukan karakter seorang bullying dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan memiliki dampak yang besar dalam pembentukan karakter seseorang. Baik buruknya suatu lingkungan dapat berdampak dalam tumbuh kembang seorang anak. Hal tersebut dapat disebabkan karena seorang anak hanya akan meniru perilaku orang-orang yang ada di sekitarnya baik dalam hal negatif maupun hal positive. (Widyastuti, 2023).Â
Jenis-Jenis Bullying
Bullying juga terjadi dalam beberapa bentuk tindakan. Menurut (Santoso, 2017), bullying dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: Pertama, bullying fisik jenis penindasan secara fisik di antaranya adalah memukul dan mencekik. Â Kedua, bullying verbal Penindasan verbal dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam, penghinaan, dan pernyataan-pernyataan bernuansa ajakan seksual dan Ketiga, bullying relasional. Bully Relasional adalah pelemahan harga diri si korban penindasan secara sistematis melalui pengabaian dan pengucilan.
Dampak Bullying
Dilansir dari Kompas.com, bullying tidak hanya terjadi kepada orang dewasa saja tetapi, anak-anak, remaja atau siapapun bisa menjadi korban bullying. Mereka yang menjadi korban bullying pasti akan mengalami beberapa dampak kesehatan mental, diantara lainnya; Kehilangan minat terhadap suatu aktivitas, hilangnya rasa percaya diri, mimpi buruk, tidak mau bersekolah, sulit berfokus untuk belajar, prestasi akademik menurun, putus sekolah, melukai diri sendiri, bahkan yang paling parah berniat untuk bunuh diri.