Mohon tunggu...
Moyang Raafi W
Moyang Raafi W Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum Keluarga Islam Raden Mas Said Surakarta yang sedang mengejar cita-cita .

Suka berpetualang!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tren Perceraian : Faktor, Dampak, dan Analisis

7 Maret 2024   05:44 Diperbarui: 7 Maret 2024   05:46 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Gelisah

Bukan hanya karena kewalahan mengurus proses perceraian, rasa gelisah juga muncul karena Anda akan kehilangan teman hidup dan menghadapi masa depan yang tidak terduga. Penyesuaian dengan kondisi baru seperti pindah rumah, mencari pekerjaan baru, dan bertahan dengan stres terkait masalah keuangan juga akan membuat Anda lebih mudah gelisah dan cemas.

3. Memicu Masalah Kesehatan Mental

Perceraian dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental baik pada anak-anak maupun remaja. Tanpa memandang usia, jenis kelamin, dan budaya, anak-anak dari orang tua yang bercerai mengalami peningkatan masalah psikologis.

Setelah menganalisis dan memahami berbagai dampak dari perceraian maka diperlukan sebuah upaya konkret dari instansi-instansi terkait untuk melakukan evaluasi terhadap tren perceraian dewasa ini. Evaluasi tersebut dapat dimulai dari pembuatan kebijakan yang  harus bisa menekan tren perceraian, mulai dengan cara pendidikan keagamaan sampai dengan sex education sehingga pasangan yang  akan menikah mampu memahami seluk beluk dan akibat dari adanya pernikahan

Moyang Raafi Wiguno (222121008)

Said M. Alfatih (222121032)

M. Andika Shohibul (222121038)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun