Mohon tunggu...
Abe Wibowo
Abe Wibowo Mohon Tunggu... Administrasi - Neverending Journey

Belajar bertutur lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Star Wars: Prequel Trilogy (1999-2005)

8 Desember 2017   13:21 Diperbarui: 8 Desember 2017   17:03 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Revenge of The Sith
Revenge of The Sith
Di akhir episode prequel trilogy ini, yaitu Episode III : Revenge of The Sith (2005), adegan  diawali dengan perang yang telah memecah belah Galactic Republic. General Grievous yang bersekutu dengan Master Count Dooku (Sith Lord Darth Tyranus) berupaya menyekap Chancellor Sheev  Palpatine sebagai pemimpin dari Galactic Senate. Para Jedi, Obi-Wan dan anak didiknya Anakin Skywalker berupaya menyelamatkan Palpatine dari sekapan kelompok Trade Federation. 

Obi-Wan dan Anakin berhasil menyelamatkan Palpatine, bahkan  Anakin yang mahir sebagai pilot melakukan tindakan beresiko dengan menghancurkan  armada kapal General dengan menghantamkan pesawatnya sendiri. Upaya heroik Anakin itu cukup dipuji banyak orang, termasuk Chancellor Palpatine. Sementara dibanjiri pujian, Anakin berjumpa secara pribadi dengan Queen Padme Amidala, istri rahasianya. Padme memberitahu Anakin bahwa ia positif mengandung anak yang berasal dari buah cintanya dengan Anakin. Namun, pujian terhadap Anakin tidak memberi keputusan yang bulat bagi Jedi Council untuk mengangkat Anakin menjadi Ksatria Jedi. 

Di sini, suasana hati Anakin yang dipengaruhi cinta dan benci kembali terombang-ambing. Di satu sisi, ia memilih untuk menerima cinta Padme Amidala dan dukungan Palpatine. Di sisi lain, kebencian dan dendam mulai menumpuk mulai menggusarkan Anakin hingga tak mendengarkan petuah bijak para Jedi. Maka konflik internal Anakin menjadi simpul dari perpecahan yang merusak Republik. Pelan-pelan Palpatine menunjukkan jati diri yang sebenarnya. Dia adalah Lord Sidious, biang kejahatan yang merusak perpecahan Republik selama ini. 

Dengan penuh kelicikan, ia mempengaruhi Anakin dengan the dark side of the force bahwa Anakin berhak mendapatkan kekuasaan sebagai pemimpin dan bahkan menjadi tangan kanannya. Anakin mulai goyah, menghancurkan relasi para Jedi, membunuh calon Jedi (younglings) bahkan telah membantu Palpatine membunuh Master Mace Windu yang telah lama mengendus Palpatine sebagai salah satu Sith Lord. Anakin akhirnya menyerah pada kuasa dark force karena tertutup hatinya yang menganggap perang ini tetap dilanjutkan untuk mengambil alih Galatic  Republic dari kehancuran. 

Niatnya terlebih-lebih demi menyelamatkan Padme Amidala. Di akhir kisah terjadilah pertarungan sengit antara Master Yoda dan Darth Sidious serta Obi-Wan Kenobi melawan Anakin Skywalker. Darth Sidious berhasil melarikan diri, sedangkan Anakin semakin hancur hatinya, ia dikalahkan Obi-Wan walaupun Obi-Wan Kenobi telah mengingatkannya untuk menjernihkan batin. Obi-Wan Kenobi memilih menyelamatkan Putri Padme Amidala dan pergi meninggalkan Anakin dengan hati yang sedih. Konflik klimaks ini diakhiri dengan scene dimana Anakin yang hancur badan dan hatinya diselamatkan Lord Sidious.

Lord Sidious memberikan baju zirah hitam dengan penutup kepala dan alat nafas menutupi wajahnya yang hancur terbakar yang kita kenal sebagai Darth Vader. Sementara itu Queen Padme Amidala yang telah berupaya menahan amarah Anakin pada akhir kisah ini wafat saat melahirkan bayi kembar yang disaksikan oleh Obi-Wan Kenobi dan Master Yoda. Kedua bayi itu diadopsi secara terpisah, Leila dibesarkan bersama keluarga Senator Bail Organa dan Luke dibesarkan di tanah kelahiran Anakin bersama pamannya Owen yang akan kita ketahui selanjutnya di dalam Original Trilogy.

Anakin Skywalker - Darth Vader
Anakin Skywalker - Darth Vader
Prequel Trilogy ini menyuguhkan kisah intrik manusiawi yang ada dalam pribadi Anakin Skywalker, bagaimana menemukan diri sejati dalam kisah cinta dan benci, rasa ingin mengasihi sekaligus dendam. Anakin tak berhasil menyelesaikannya dengan baik apalagi dipengaruhi oleh rasa ingin berkuasa. Begitu juga manusia, tak akan pernah berhenti berperang untuk memenuhi ambisinya. Namun, akankah hasil kemenangan atas perang bisa mendapatkan kekuasaan atau malah makin kehilangan banyak hal?  Star Wars memberi pesan moral yang baik, mengingatkan kita bahwa perang bukan hanya terjadi di luar sana, melainkan juga di dalam batin kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun