Mohon tunggu...
Abe Wibowo
Abe Wibowo Mohon Tunggu... Administrasi - Neverending Journey

Belajar bertutur lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Star Wars: Original Trilogy (1977-1983)

7 Desember 2017   12:26 Diperbarui: 8 Desember 2017   17:09 1716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Master Yoda wafat dengan tenang setelah berhasil melatih Luke, sang Jedi terpilih. Luke mulai kembali ke kawanan Rebel Alliance, menyelamatkan sahabat-sahabatnya, termasuk Han Solo dan Princess Leila. Di sini mulai terungkap bagaimana salah satu anggota senat, yaitu Emperor Palpatine, telah menggerogoti The Old Republic dari dalam hingga menimbulkan perang saudara. Dia adalah Lord Sidious, pimpinan geng para Sith, salah satu pemegang kendali The Galactic Empire. 

caracters02-5a28cdc7cf78db5e4a5ee644.jpg
caracters02-5a28cdc7cf78db5e4a5ee644.jpg
Kini perlawanan Rebel Alliance membuahkan hasil, para stormtroopers kocar kacir, Death Star hampir dilumpuhkan. Pertarungan Luke dan Darth Vader menjadi laga pamungkas. Di sinilah adegan yang mengharukan terjadi, ketika Luke hampir menghancurkan Darth Vader, terungkaplah relasi keluarga yang melingkar dalam drama epic ini. Darth Vader adalah Anakin Skywalker. Dia adalah ayah kandung Luke Skywalker, dimana Luke memilki saudara kembar Princess Leila. Luke Skywalker dengan sedih merelakan Darth Vader/Anakin Skywalker- sang ayah, mati di dalam pelukannya. 

Maka, rasa dendam berubah menjadi rasa pengampunan, sekalipun The Old Republic berhasil direbut kembali, perang bintang akan terus berlangsung. Di sinilah simpul dari Star Wars, seperti halnya perang Mahabaratha dimana Pandawa melawan Kurawa, relasi keluarga yang dihancurkan karena cinta dan benci. Star Wars menjadi sebuah pelajaran moral dalam sebuah film fiksi yang modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun