Menghadapi orang tua yang bersikeras memasukkan anak berkebutuhan khusus (ABK) ke sekolah reguler menjadi tantangan tersendiri bagi para guru.
Meskipun anak berkebutuhan khusus tersebut membutuhkan layanan khusus, namun orang tua kerap enggan memasukkannya ke SLB.
Ini adalah tantangan bagi para guru untuk menghadapi orang tua murid yang memerlukan pendekatan sensitif dan informatif.
Penting untuk menyampaikan informasi ini dengan empati agar orang tua dapat mempertimbangkan kembali keputusan mereka.
Baca Juga:Â Ngobrol Bareng Legislator: Literasi Digital Bagi Pelaku Industri Pariwisata
Dwi Giarti Safarini, seorang guru dan pemerhati ABK, mengungkapkan beberapa risiko dan tantangan jika ABK dipaksa bersekolah di lingkungan reguler.
Berikut lima alasan penting yang perlu dipertimbangkan oleh orang tua.
Baca Juga:Â Literasi Digital: Mudah dan Nyaman Belanja Online
1. Setiap Anak Memiliki Kebutuhan yang Berbeda
Setiap anak memiliki kebutuhan yang unik, terutama anak berkebutuhan khusus yang sering kali memerlukan perhatian khusus yang mungkin tidak tersedia di sekolah reguler.