Mohon tunggu...
Marissa Waffuanie
Marissa Waffuanie Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ketika cinta punya banyak rupa...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[DEAR PPA] Aku (bukan) perempuanmu

2 Maret 2015   06:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:18 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_371078" align="aligncenter" width="284" caption="Image from Google"][/caption]

Aku (bukan) perempuanmu

Tak berpikir bisa mencintai, namun kau ukir keyakinan untuk kau temui ditiap pagimu, meniti hari dengan kebersamaan yang kau sebut indah, sebagaimana bongkah cinta di kedua mata mu juga terselip teguh pada ucap mu.

Aku (bukan) perempuanmu

Tersabar diantara hiruk pikuk kehidupan yang kau kenal, ujarmu. Yang terus kau rengkuh meski tahu lelah itu kita, lelah itu aku, namun terus kau pintakan senyumku sebagai bentuk kebahagiaanmu sedang tanpamu berarti kedukaan untukku.

Aku (bukan) perempuanmu

Yang tak kau biarkan mengemas rasa sayang penuh luka, meski merutuki pilihanku jika menetap pada ikrar berada disampingmu. Kaupun tetap akan disini, menjagaku hingga waktu menuntun kita merapat pada alur takdir yang tak pasti seperti awal mempertemukan kita.

Ikhlaskah, cinta yang terus kurapal dalam doa dengan begitu banyak pedih, menyusuri pusat ketabahanku, mengoyak kewarasanku, menghakimi diri dengan segala rasa bersalah? Aku (bukan) perempuanmu, yang tak terlepas dari doa di tiap penghujung sujudmu, pun menyayangimu seperti itu, juga sepertinya, meski kelak tidak menjadi satu.

------

1425226399990249911
1425226399990249911
Moussycha, peserta No 87

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun