Kecewa
Sekretaris Pengda PSSI Aceh, Teuku Hermansyah mengakui secara teknis dan nonteknis, timnya bagus. Tetapi, dia tak habis pikir ketika menoleh hasil akhir. “Kami kecewa sekali. Tapi inilah sepakbola, sebagai sebuah permain. Tapi tak perlu mencari kambing hitam,” akunya.
Memang, kegagalan menuju ke PON 2012 ini, membuka kembali lembaran lama. Di bawah pelatih yang sama (Iwan Setiawan), pada 2004 saat PON XVI di Palembang, Sumatera Selatan, Aceh juga gagal menembus ajang empat tahunan itu.
Bukan hanya Let Bugeh, Bahrum dan Hermansyah saja yang menanggung malu dan kecewa. Publik Banda Aceh juga merasa bagai dihempas ke batu cadas. “Baru saja memulai, tiba-tiba malah gagal pada tim muda," ujar Khalid.
Pengurus KONI Aceh ini mengakui sulit menerima fakta, dikala sepakbola sedang merintis jalan kebangkitan, eh terjadi ‘tragedi’ yang tak terduga. “Ini sinyal bagi pelaku sepakbola, agar tidak cepat puas. Pembinaan harus terus dipupuk guna menjadi lebih baik ke depan,” katanya.
Memang, pada saat jalan kebangkitan itu terbuka, malah tercoreng ‘noda’ dengan terdepaknya tim Pra PON Aceh. Kendati kecewa itu tetap membekas, tapi ini belum menjadi klimaks dari jalan panjang sepakbola Aceh yang mulai bangkit. Entahlah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H