Mohon tunggu...
Mounaward Di Ismail
Mounaward Di Ismail Mohon Tunggu... Freelancer - Pencari Berita

Acheh, Atjeh, Aceh

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Dari Aceh Untuk Indonesia...

26 Juli 2011   05:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:22 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

SELASA 19 Juli 2011, Aceh menapak sejarah baru dalam ranah sepakbola di tanah air. Sore itu, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husein memberi amanat. Lalu, tepuk tangan bergemuruh.
Dia bertandang ke Banda Aceh, menghadiri Duek Pakat Raya Persiraja. Sore harinya ikut menonton laga persahabatan mantan tim Arafura Games kontra Marara FC di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya.

Arafura Games adalah event internasional dua tahunan yang digelar sebagai simbol persahabatan antar negara-negara di Asia Pasifik. Kota Darwin, Australiaselalu menjadi tuan rumahnya.

Selain Aceh, daerah lain yang mewakili Indonesia dalam ajang tersebut, Bali, Kalimantan Timur, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat.

Kala jeda babak pertama, Djohar angkat bicara. Ada satu poin istimewa. Dia menobatkan bekas tim Arafura itu untuk mewakili Indonesia di ajang sepakbola usia 19 tahun (U-19) antarnegara Asean di Maynmar, pada 1-11 September nanti.

Langkah itu dinilai logis, bukan diplomatis. Kenapa tim Aceh dipilih? Alasannya sederhana. Djohar berdalih, karena lebih siap ketimbang dibentuk Timnas U-19 yang baru. Apalagi, tim ini sudah berpengalaman. Mereka juara dalam event internasional di Darwin, Australia Mei lalu.

Memang, masih pagi untuk memberi kata sukses bagi sepakbola Aceh, terutama tim muda yang dinobatkan sebagai timnas itu. Karena jalan masih berliku dan panjang. Mereka masih perlu pembuktian.

Di sisi lain, ini tugas menjaga kehormatan dan marwah bangsa di bidang olahraga. Tapi, dibalik itu, penunjukkan ini bisa dinilai sebagai stempel pengakuan bagi kemajuan sepakbola Aceh.

"Setuju sekali, ini hasil positif yang membanggakan kita. Pembinaan yang kita lakukan selama ini sudah menunjukkan hasil," ujar Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menjawab Waspada, dua hari lalu.

Sukses Pembinaan

Zahirsyah, Sekretaris Komite Liga Aceh (K-LigA) menambahkan, penasbihan sepakbola Aceh mewakili Indonesia adalah bentuk pengakuan terhadap pembinaan yang mereka lakukan selama ini.

Seperti diketahui, para pemain Arafura Games umumnya pemain jebolan kompetisi lokal yang diputar K-LigA. Namanya Liga Aceh yang sudah bergulir tiga tahun terakhir. Musim 2010, Pidie United tampil sebagai kampium.

Sejak pembentukannya, K-LigA mengakui bersanding dengan PSSI dalam hal pembinaan. Setidaknya ini diakui Effendi HT, Ketua Bidang Kompetisi dan Pertandingan K-LigA.

"Sudah menjadi komitmen kami sejak awal untuk bersanding dengan PSSI dalam pembinaan pemain-pemain muda," ucap Effendi yang juga asisten pelatih Persiraja, Herry Kiswanto.

Dia mengaku amat bangga dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada putra-putra Aceh. Untuk itu, Effendi berharap dukungan semua unsur demi kesuksesan skuad asuhan Zulkifli Alfat.

"Kita mohon kepada semua pihak untuk mendukung tim ini dalam melakukan persiapan. Mohon doa dan restu juga, agar tim ini dapat berhasil nantinya dalam mengharumkan nama bangsa," tukas Effendi HT.

Pada sisi lain, penobatan juara Arafura Games, menjadi satu bukti, dunia sepakbola Aceh sedang menapak kembali kejayaannya. Apalagi tahun 2011 ini seakan menjadi awal kebangkitan sepakbola tanah rencong.

Ini dimulai oleh Persiraja Banda Aceh yang lolos ke Liga Super Indonesia. Laskar Rencong juga runner-up Divisi Utama Liga Indonesia musim 2010-2011. Pekan kemarin, tim junior Aceh yakni Putra Banna Bireuen juga runner-up Piala Danone Nations Cup 2011.

Terlepas dari ada tidaknya benang merah dari sederet prestasi sepakbola Aceh tahun ini, yang pasti Selasa kemarin tanah rencong disodor 'penghargaan' guna mewakili Indonesia di event internasional.

Kendati masih dini melihat rapor Timnas U-19, namun pelaku sepakbola Aceh, Mahdi Rusli, malah menilai, daerah modal, berpeluang memberi kontribusi lagi bagi Indonesia, terutama lewat permainan sepakbola.

"Kita doakan semoga ini menjadi langkah awal, agar ke depan Aceh juga bisa menjadi modal bagi Indonesia dalam bidang sepakbola. Makanya, kita berharap anak-anak mampu menjawab kepercayaan ini," ujar mantan Manajer tim Arafura Games 2009 itu. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun