Mohon tunggu...
Aji Maulana
Aji Maulana Mohon Tunggu... -

membaca, menulis, musik, bakso, memancing, pemerhati masalah sosial budaya dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Maaf, Kami Juga Muak, Mister Abbot

4 Maret 2015   18:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:11 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

CNN Indonesia online merilis pernyataan Tony Abbott yang telah ‘MUAK’ dengan rencana pelaksanaan ekskusi Bali Nine. Mengutip pemberitaan Reuters;

"Pada setiap kesempatan, saya membuat posisi Australia jelas. Kami, terus terang, merasa MUAK dengan prospek eksekusi tersebut," kata Abbott kepada radio Australian Broadcasting Corp, ABC, dikutip dari Reuters.

[Kataku (juga mungkin yang lainnya): Pada setiap kesempatan, aku juga MUAK dengan posisi Australia yang selalu mencampuri urusan dalam negeri ini.]

"Saya pikir jutaan warga Australia yang MERASA MUAL tentang apa yang akan terjadi pada kedua orang yang MELAKUKAN KEJAHATAN YANG MENGERIKAN INI," kata Abbott. "Tapi posisi Australia adalah bahwa kita membenci kejahatan narkoba tetapi kita membenci hukuman mati juga, yang kami pikir tak pantas dilakukan negara seperti Indonesia."

[Kataku (juga mungkin yang lainnya): warga Indonesia juga MUAL dengan ocehanmu wahai tuan Abbot, engkau lebih peduli dengan kejahatan, dan sulit menerima keputusan, bahwa penjahat itu harus dihukum.]

Polemik eksekusi warga Australia telah membuat hubungan diplomatik negara itu dengan Indonesia kembali menjadi tegang.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan pengampunan mereka akan menunjukkan "kekuatan" Jokowi dan mosi kepercayaan pada kemampuan Indonesia untuk merehabilitasi pelaku kejahatan.

[Kataku (juga mungkin yang lainnya): merajuk pula kau.]

Pasangan itu dihukum pada 2005 sebagai pemimpin kelompok yang disebut Bali Nine, yang tertangkap tangan di bandara Ngurah Rai Denpasar karena berusaha menyelundupkan 8,3 kg heroin ke Australia.

Tak hanya Australia, Perancis dan Brasil juga memohon pengampunan eksekusi warga negaranya yang dijadwalkan berbarengan dengan duo Bali Nine.

Meski begitu, Presiden Joko Widodo menolak permohonan grasi yang diajukan oleh keduanya dan tetap bersikukuh melaksanakan hukuman mati.

[Semua warga Indonesia bilang: ini baru pimpinan kami, hidup Pak Jokowi…!!!!]

Abbott mengatakan lobi Australia atas nama mereka yang akan dihukum mati sebelumnya telah menunjukkan beberapa kemajuan, tapi ia tidak lagi ingin bertahan pada harapan palsu.

"Bahkan pada jam 11, saya berharap bahwa mungkin ada perubahan hati di Indonesia dan eksekusi ini mungkin dihentikan," kata Abbott, dikutip dari Sidney Morning Herald pada Rabu (4/3).

"Ada beberapa hal sebelumnya yang menunjukkan bahwa mungkin setidaknya beberapa orang dalam sistem Indonesia akan berpikir ulang tapi saya khawatir sinyal tersebut tampaknya akan menghilang," katanya.

catatan:

1.CNN Indonesia juga memberitakan bahwa ‘Myuran Sukumaran, 33, dan Andrew Chan, 31, saat ini telah dipindahkan dari penjara Krobokan Bali ke Cilacap. Mereka tiba di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap pada Rabu (4/3) pukul 08.10 dengan pesawat carteran.’

2.Indonesia sudah ngos-ngosan begini, sudah dibela-belain begini, bahkan TNI juga sudah show of force mengendus upaya penggagalan rencana eksekusi tersebut. Lihat “TNI Endus Potensi Penggagalan Eksekusi Para Terpidana Mati”.

3.Aduh mbok ne… jangan sampai gagal….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun