Mohon tunggu...
Ferry Yang
Ferry Yang Mohon Tunggu... -

CEO and Founder of Yang Academy, PhD in Education

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Masalah Guru di Indonesia, Terhormat atau Terhina?

6 Januari 2017   10:50 Diperbarui: 8 Januari 2017   11:06 2745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru. Kompas.com

Bahkan sekolah akan punya keberanian untuk menyeleksi guru dan hanya mau menerima yang terbaik saja. Sekolah akan memiliki kewibawaan alamiah di dalam menuntut guru mengabdi, sebab sekolah sudah menjalankan tanggungjawabnya memelihara kesejahteraan guru.

Tidak lagi sekolah akan pasrah dengan kualitas guru yang ala kadarnya karena sekolah juga tidak memberikan remunerasi ala kadanya. Tidak lagi sekolah akan pasrah memilih yang terbaik di antara yang terburuk karena sekolah akan mendapatkan yang terbaik dari semua lulusan terbaik.  

Dan seluruh bangsa akan ditingkatkan kualitas kecerdasannya, moralitasnya, keterampilannya, dan pengetahuannya. Semua bentuk pendidikan akan terpengaruh secara positif.  Para guru akan dengan bangga menyandang label guru.  Istilah “digugu lan ditiru” akan menjadi riil.  Betul-betul guru akan menjadi pahlawan sejati di dalam perjuangan bangsa di suasana yang sudah merdeka.

Bahkan guru akan menjadi pahlawan sejati dunia yang mana mereka mendedikasikan hidup mereka untuk kebaikan seluruh umat manusia. Pada saat itu tidak akan banyak orang berani dipanggil guru, bukan karena istilah guru adalah istilah terhina, tetapi justru karena sebutan guru itu menjadi sangat terhormat, sehingga orang akan merasa tidak layak menyandang gelar Guru.

Sejarah mencatat guru-guru besar sepanjang kehidupan umat manusia, ada Musa, ada Khrisna, ada Budha, ada Sokrates, ada Plato, ada Aristoteles, ada Laozi, ada Konghucu, ada Yesus Kristus, ada Muhammad, ada Gandhi.  

Beliau-beliau ini bukan hanya Guru-Guru yang besar, tetapi juga manusia-manusia yang paling agung sepanjang masa. Demikian wibawa guru akan direstorasi dan dikembalikan pada posisi yang seharusnya.  

Pada saat itu, bangsa kita akan menjadi bangsa yang maju sekali, sebab seperti yang dikatakan oleh pepatah bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya, demikianlah jika kita menghargai pahlawan-pahlawan yang sekarang bergelar guru itu dengan kehidupan dan kesejahteraan yang adil dan yang semestinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun