Mohon tunggu...
Motulz Anto
Motulz Anto Mohon Tunggu... Freelancer - Creative advisor

Pemerhati Kebijakan | Wacana Sosial | Pengamat dan Penikmat Kreativitas, Pelaku Kreatif | Ekonomi Kreatif | motulz.com | geospotter.org | motulz@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Inspirasi yang Nyeleneh

17 November 2015   10:02 Diperbarui: 17 November 2015   10:49 7934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="(Foto milik @motulz)"][/caption]Inspirasi, adalah hal penting bagi kita yang ingin sekali belajar menjadi seorang pemimpin atau pimpinan. Jika motivasi sering dijadikan kipas untuk meniupkan semangat kerja, maka inspirasi bisa disebut layaknya bensin, karena ia nyata dan penuh tauladan. Selain kisah sukses, salah satu materi inspirasi yang baik adalah kisah latar belakang keluarga yang melahirkan sikap dan cara berfikir seorang. Kali ini saya ingin mengorek cerita tentang Boy Thohir yang lebih dikenal dengan Garibaldi Thohir. Saya pikir ia pun mendapatkan banyak inspirasi dari keluarganya, baik dari Teddy Thohir - ayahnya atau Erick Thohir sang adik pemilik klub sepak bola Inter Milan.

Melakukan sebuah perubahan tentulah bukan pekerjaan mudah. Dalam menjalani hidup kita semua berupaya membangun sebuah keteraturan dan kemapanan. Walaupun dalam prosesnya tentu harus melalui banyak sekali perubahan-perubahan yang membutuhan sikap tegas, keberanian, dan kadang berbeda dari kebiasaan. Padahal bisa jadi sikap tersebut merupakan sikap kreatif walau suka juga disebut dengan nyeleneh. Boy Thohir melakukan hal-hal tadi dalam posisinya sebagai seorang pimpinan grup yang membawahi banyak perusahaan.

Hal Kecil Untuk Yang Besar

Beberapa waktu lalu pada bulan Oktober 2015 Jakarta disibukkan dengan kehadiran sebuah gerakan sosial yang mengajak warga untuk membersihkan lingkungan dari sampah, nama gerakan tersebut adalah Clean Up Jakarta Day 2015. Jakarta memang kotor dan banyak membutuhkan keterlibatan banyak pihak untuk menjaga kebersihannya. Boy Thohir sebagai warga dan juga pimpinan dari perusahaan Adaro Group merupakan contoh bagaimana melibatkan diri dalam sebuah gerakan perubahan ini.

Boy Thohir melalui Adaro menjadi salah satu pendukung gerakan Clean Up Jakarta Day 2015, komitmen ini menjadi salah satu bentuk nyata bagaimana sebagai warga dan pimpinan perusahaan Boy Thohir bisa ikut andil menjalani keduanya. Namun yang lebih menariknya lagi adalah setelah ia sukses membangun islamic center di Tabalong, kini komitmen "Si Boy" dalam kepedulian kebersihan ini tidak hanya dilakukan di Jakarta melainkan juga dibawa ke Tabalong, Kalimantan Selatan. Dengan kata lain, sikap kepedulian akan kebersihan yang dilakukan di Jakarta spirit-nya lantas disebartularkan ke Tabalong. Hal sederhana namun besar sekali dampaknya, sebuah sikap dan pemikiran yang inspiratif bukan?

Konsistensi dan Komitmen

Bagaimana sikap dan cara berfikir seseorang yang sederhana namun kreatif bisa berdampak besar di kemudian waktu? Hal ini hanya bisa terlihat dari konsistensi dan komitmen dalam prosesnya. Dari banyak sepak terjang Boy Thohir dalam dunia bisnis sudah beberapa yang pernah membuat publik terheran-heran atas keputusannya yang nyeleneh namun kelak malah menghasilkan profit yang sangat menguntungkan. Lalu bagaimana ia harus menghadapi tantangan persepsi atas pembangkit listrik berbahan batu-bara yang dinilai tidak ramah lingkungan. Semua tentu mempunyai kadar tantangannya tersendiri. Namun demikian, cara berfikir yang inovatif, kreatif, dan solusif ini tentu menjadi dasar penting bagi seorang pimpinan dan pemimpin.

Bisa jadi sikap dan pemikiran barusan yang akhirnya mengangkat sosok Boy Thohir ini menjadi komisari Bursa Efek Indonesia. Yang lantas dari pengalaman bisnis dan latar belakang keluarganya itulah ia kemudian menyarankan agar perusahaan-perusahaan keluarga mau mencatatkan sahamnya di bursa. Tentu pemikiran ini pun merupakan sebuah terobosan dan unik mengingat banyak sekali perusahaan-perusahaan milik keluarga di Indonesia yang tidak tertarik mencatatkan sahamnya di bursa.

Dari kisah-kisah tadi di atas tentu ada banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik. Selain kita pun jadi belajar bagaimana pentingnya sebuah sikap dan cara berfikir seseorang dalam aktivitasnya sebagai seorang pemimpin atau pimpinan, kita pun tahu bagaimana latar belakang dan kehidupan keluarga turut memberikan andil dalam membangun hal tersebut. Makin banyak kita mendapatkan kisah-kisah yang inspiratif semoga mampu mengusik kita untuk mau berbuat hal yang sama namun dalam bentuk dan aktivitas yang berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun