Dalam upayanya ini Indocement sadar bahwa hal ini tidak mudah maka dilakukanlah kerja sama ke berbagai pihak yang jauh lebih paham dalam melestarikan fauna di sekitar lokasi pabrik.
Selain melestarikan hewan langka, ternyata kami juga melihat kegiatan pelestarian hewan yang produktif yaitu lebah madu. Yang asiknya lebah ini ternyata tidak memiliki sengat sehingga kami semua bisa dengan santainya menyeruput madu yang berada di sarang tawon dengan sedotan langsung. Rasa madu ini agak manis-manis asam, berbeda dengan madu pada umumnya.
Madu ini dihasilkan oleh Lebah Kenceng, yang oleh pihak Indocement juga diajarkan ke warga sebagai upaya membudidayakan madu lebah agar bisa dijadikan penghasilan tambahan masyarakat. Dari semua ini bisa kita temukan dan lihat di kawasan yang disebut IWEC atau Indocement Wildlife Education Center. Ya tempat ini akhirnya menjadi tempat wisata edukasi anak-anak sekolah yang berada di Kotabaru.
Cerita Ibu Adawiyah dan yang lainnya tadi akhirnya melengkapi perjalanan saya selama beberapa hari di Kotabaru Kalimantan Selatan ini. Sebuah kota yang semestinya panas terik matahari karena lokasinya tidak jauh dari lintasan garis khatulistiwa. Kami beruntung karena saat berkunjung ke sini cuaca lebih sering diguyur hujan sebentar saja sehingga dalam perjalanan ke sana-sini tadi kami tidak merasakan kepanasan.
Semoga lain waktu kami bisa berkunjung ke Kotabaru lagi. Sebagai kunjungan penutup, kami diajak jalan-jalan menikmati sebuah dermaga kayu di Desa Tarjun. Terima kasih Indocement!
Oh iya... Ingin melihat kisah perjalanan saya di Tarjun Kotabaru? Tonton video di bawah ini :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H