Panggung politik akhir-akhir ini telah bermetamorfosa menjadi panggung sandiwara. bagaimana tidak, kebetulan-kebetulan menghebohkan yang menggelinding bak bola liar akhir-akhir ini seolah menegaskan bahwa hiruk pikuk politik tak ubahnya bidak catur. terkahir adalah kasus wisma atlet palembang yang melibatkan mantan bendahara partai demokrat, M.Nazarudin, Nazarudin akhirnya kabur entah kemana pada saat satu hari sebelum penangkapan. ironisnya, beredar kabar bahwa Nazarudin merasa di jadikan kambing hitam oleh partai.
Isu itu makin mengalir pasca beredarnya sms gelap yang mengatasnamakan dirinya. sms itu berisikan curhatnya yang merasa kecewa dan berdalih bahwa dirinya telah di korbankan dan di jadikan bulan-bulanan oleh partainya sendiri. oleh karena itu dia berjanji akan membongkar skandal-skandal internal partai demokrat yang notabene adalah partai berkuasa saat ini.
sontak saja, sms ini membuat pihak internal partai gerah. mereka berdalih bahwa sms itu bukan berasal dari Nazarudin. hal itu di ungkapkan anggota komisi I DPR yang juga dari partai demokrat, Ramadan Pohan. Pohan menegaskan bahwa sms itu bukan di kim oleh Nazarudin, melainkan fitnah yang di buat oleh Mr. "A". tentu saja pernyataan pohan langsung di sambar oleh media. namun hingga sekarang Pohan sendiri tidak bisa memberikan jawaban siapa sesungguhnya Mr. "A". Pohan hanya memberi keterangan bahwa Mr. "A" adalah politisi lama yang ingin meruntuhkan partai demokrat. tak ayal pernyataan ini membuat para politisi yang berinisial "A" menjadi titik perhatian publik. dari internal demokrat sendiri, nama-nama seperti Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng dan Ahmad Mubarak menjadi bahan desas desus. begitu pula dengan Akbar Tandjung, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie dari partai golkar langsung angkat bicara menanggapi desas desus itu "hanya" karena nama mereka di awali dengan huruf "A".
sampai sekarangpun Pohan belum bersedia membeberkan siapa identitas di balik Mr. "A", entah apa maunya, mungkin dia juga berpikiran bahwa "isu akan lekang oleh waktu", semakin lama semakin tenggelam oleh isu-isu baru yang juga akan lenyap begitu saja tanpa adanya tindakan konkrit untuk mengklarifikasi validitasnya.
memang lucu politisi di zaman sekarang ini. di tengah hiruk pikuk banyaknya kasus yang belum juga kelar, mereka justru asyik bermain alphabet layaknya adik-adik di taman kanak-kanak. kita lihat saja siapa di antara orang-orang  berisial "A" yang segera angkat bicara, apakah Ahmad Bustomi atau Arif Suyono yang nasibnya belum jelas karena perselisihan Agum Gumelar dengan Arifin Panigoro?, atau justru Armand Maulana dan Agnes Monica juga ikut-ikutan dalam drama komedi ini?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H