Mohon tunggu...
Akhmad Basori
Akhmad Basori Mohon Tunggu... -

Wakil Rektor Kampus Bisnis Umar Usman, Jakarta. "Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha"

Selanjutnya

Tutup

Money

Membangun Mental Entrepreneur Generasi Muda

22 Maret 2016   16:00 Diperbarui: 22 Maret 2016   16:03 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak mudah memang. Saat sekolah dan kuliah fokus ke nilai, bukan nilai-nilai kehidupan seperti karakter dan sikap. Namun harus dicoba. Apalagi terkait menjadi entrepreneur muda, mempunyai karakter yang kokoh membaja adalah sebuah keharusan.

Saat dunia pendidikan mengajarkan entrepreneur hanya dalam tataran definisi, teori atau wawasan semata, maka kami mencoba di Kampus Bisnis Umar Usman, Jakarta, fokus pada merasakan pengalaman. Pengalaman ditolak jual barang, pengalaman tidak punya harta sama sekali, pengalaman merintis bisnis dari bawah. Semua ada disini.

Mungkin yang terlupa atau mungkin sengaja dianggap sepele adalah urusan ibadah, urusan takwa. Orang besar, seperti Umar bin Khattab pernah bilang bahwa jangan jualan kalau sama agama tidak punya iman. Sangat menohok memang. Karena kalau tidak ada landasan kejujuran, peduli nasib orang, maka bisnis atau usaha akan keblablasan. Asal laku dan jadi uang.

Mau tahu contohnya? Orang jualan es sari kedelai di pinggiran namun pakai pemanis buatan yang kebangetan. Orang jual es teh di dekat stasiun ternyata air buangan dan comberan dan tidak dimasaknya. Ini baru skala kecil. Skala besarnya juga sama, membuka pabrik, industri, perusahaan dengan pembakaran hutan. Dirikan bengkel di pinggir jalan sampai memakan trotoar jalan. Anda bisa menambahkan sendiri contohnya. Kalau agama tidak dijadikan batasan, begini akibatnya.

Makanya makin buka usaha, harus makin takwa, makin shaleh, dan makin rajin ibadah. Insyaallah hasilnya akan berkah

 

Salam JOSS[caption caption="praktek jualan"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun