Mohon tunggu...
Taufiq Febrianto
Taufiq Febrianto Mohon Tunggu... Swasta -

belajar, berkembang, dan berkontribusi

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Perjalanan

11 Januari 2016   17:15 Diperbarui: 11 Januari 2016   17:27 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu proses kompleks yang melibatkan "awal" dan "akhir". Di antaranya akan ada yang namanya "arah". Tanpa salah satu komponen tersebut, mungkin tidak akan menjadi lengkap untuk disebut sebagai sebuah perjalanan.

“Awal”, “akhir”, dan “arah”.

“Awal”, suatu titik mula. Pemberangkatan, perencanaan, ataupun dimulainya sebuah langkah. “Akhir”, suatu titik tujuan. Harapan, target, ataupun selesainya sebuah langkah di tempat tiba. Di antara “awal” dan “akhir”, ada “arah”.

“Arah”, suatu titik hubung, yang akan menjadikan “awal” dan “akhir” saling berkaitan. “Awal“ akan menemukan “akhir” karena “arah” yang jelas. “Akhir” tak pernah dijumpai oleh “awal” tanpa “arah” yang telah ditentukan. Ibarat sebuah peta yang menjadi pedoman.

Dalam kesemuanya itu, akan ada yang namanya kemudahan dan kesulitan (hambatan). Kemudahan dan kesulitan itu akan memberi warna dalam proses perjalanan. Pada warna itu, akan timbul yang namanya kebahagiaan dan kesedihan. Kebahagiaan ketika sesuai dengan yang diinginkan atau diharapkan, dapat dilalui dan diatasi dengan baik, ataupun tak ada hambatan berarti dalam pencapaiannya. Kesedihan ketika tidak sesuai dengan ekspektasi, tak dapat dilalui dan diraih, ataupun juga hambatan yang amat besar.

Akhirnya, itulah yang nantinya menjadi cerita. Baik ataupun buruk, tetaplah akan menjadi sebuah catatan berharga. Bisa menjadi pelajaran, kenangan, ataupun pencapaian.

Sebuah keyakinan bahwa dalam proses perjalanan tidak akan pernah ada yang namanya sia-sia. Semua selalu memiliki makna dan tujuan, selalu ada hal, nilai atau hikmah yang bisa diambil. Hanya kemudian, bagaimana memandang dan menyikapinya.

Terima kasih untuk nilai dalam setiap kejadian pada perjalanan ini. "Lihatlah luasnya dunia".

Change your thoughts, and you change your world. -Norman V. Peale-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun