Mohon tunggu...
Faris Munandar
Faris Munandar Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Fakultas Teknik '07\r\nUniversitas Hasanuddin\r\nMakassar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersemilah Ramadhan

2 Juni 2016   19:45 Diperbarui: 2 Juni 2016   19:51 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

setiap kita yang mendengar kata ramadhan maka hati kita akan berbunga-bunga,
setiap kita yang mendengar kata ramadhan maka ada kerinduan untuk bertemu dengannya,
ramadhan sebentar lagi akan menyapa, adakah rindu padanya ???

Allah azza wajalla senantiasa memberikan nikmatnya kepada kita semua, nikmat yang diberikan kepada kita bukannya untuk dihitung karena untuk menghitungnya memang kita tidak akan pernah sanggup melainkan untuk disyukuri. Bahkan jika akan dibandingkan dengan amal shaleh yang dilakukan setiap saatnya, sehebat apapun kita beribadah maka tidak akan pernah imbas dengan nikmat Allah. sementara salah satu bentuk rahmat Allah adalah jika dari waktu kewaktu Allah senantiasa membukakan kesempatan kepada kita beribadah termasuk diantara tandanya adalah ketika nantinya kita dipertemukan dengan bulan suci ramadhan.

Ramadhan sebagai tamu yang istimewa bagi ummat manusia maka seyogyanya kita mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Kalaulah untuk hal lain kita terkadang begitu berlebihan dalam menyambutnya maka seharusnya menyambut bulan ramadhan harus lebih istimewa lagi.

Sebagaimana halnya para generasi terdahulu menyambut bulan ramadhan, hal itu cukup memberi petunjuk bagi kita dalam menyambut bulan suci nan agung ini agar tidak datang dan berlalu begitu saja.

Bagaimana para salafussholeh menyambut ramadhan telah tergambarkan didalam alquran QS. Albaqarah : 183

Bekal pertama dan utama untuk menyambut bulan ramadhan adalah bekal keimanan.

Puasa yang benar adalah puasa karena dorongan keimanan. Kita berpuasa karena yakin bahwa yang memberi rezeki adalah Allah, yang menghidupkan begitupun yang mematikan adalah Allah.

Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.

 (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).

Ibadah karena dorongan iman akan lebih berberkah serta lebih berkualitas serta ikhlas. Ibadah tanpa dorongan iman akan terasa lebih berat serta tidak berbeekah.

Bekal kedua adalah bekal ketakwaan.

Sebelum kita memasuki bulan ramadhan ini, setiap kita harus punya target. Adapun target puasa adalah agar kita bertakwa kepada Allah. bahkan target tersebut harus dibawa hingga diluar bulan ramadhan. Sebagaimana halnya target-target kita selama hidup didunia ini. bahkan kita terkadang memiliki target disetiap usia pertumbuhan kita. Kendati demikian seharusnya yang menjadi cita-cita tertinggi kita adalah menjadi manusia yang paling bertakwa kepada Allah azza wajalalla. Sebagaimana Allah sebutkan secara gamblang didalam Al-Quran

“…Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu…:” (QS.Al Hujurat : 13)

Bekal ketiga adalah bagaimana kesiapan kita dengan Al Quran.
Bulan ramadhan ini identik dengan Al Quran maka menghiasi bulan ramadhan ini banyak membacanya serta mentadabburinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun