Mohon tunggu...
Moshrefa Siti
Moshrefa Siti Mohon Tunggu... Pengajar dan Owner Madumongso Pelangi Rizqy -

Berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benarkah Ratna Sarumpaet Membuat Kebohongannya Seorang Diri?

1 Maret 2019   22:40 Diperbarui: 1 Maret 2019   23:31 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Liputan6.com

Pada akhir tahun 2018 dunia politik Indonesia dihebohkan dengan kasus berita hoax yang dibuat oleh Ratna Sarumpet yang tak lain adalah tim sukses pemenangan Prabowo-Sandi. Kebohongan tersebut berawal saat Ratna melakukan serangkaian operasi pengencangan kulit wajah pada 21 September 2018 di Rumah Sakit Khusus Bina Estetika. Kemudian Ratna menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut sampai tanggal 24 September.

Selama menginap di rumah sakit tersebut beberapa kali Ratna mengambil foto dengan berselfie menggunakan kamera handphone merk iPhone dan beberapa gambarnya yang masih dalam kondisi lebam dikirim ke Ahmad Ubangi via Watshapp sambil mengaku kalau dirinya dipukuli 2 orang laki-laki tak dikenal.

Namun yang menjadi pertanyaannya, benarkah kebohongan Ratna dibuat oleh dirinya pribadi? Adakah pihak tertentu yang berperan sebagai sutradara dan menjadikan Ratna sebagai aktor utamanya? Mengingat kasus ini terlihat amat remeh namun para elit politik di negeri ini langsung mengambil kesimpulan tanpa penyelidikan, dan dari awal terlihat banyak yang janggal dan tak masuk akal.

Berikut hal-hal yang dianggap janggal dan tak masuk akal pada kasus Ratna Sarumpaet:

1. Para elit politik negeri ini dengan pendidikan tinggi bahkan ada yang lulusan luar negeri tiba-tiba kehilangan kemampuan menganalisa peristiwa.

Ada seorang nenek umur 67 tahun mengaku dianiaya dua orang pria sampai mukanya lebam rata. Sungguh tindakan ini tak manusiawi, nenek-nenek dikeroyok dua orang laki-laki yang secara logika andai satu orangpun yang menganiaya mungkin saja dia tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi seorang Ratna Sarumpaet bukanlah seorang ratu ataupun pejabat tinggi negara yang kemana-mana ada pengawal ketat, jadi ngapain harus butuh teman si penjahatnya.

Sayangnya semua orang yang mendengarnya langsung percaya tak terkecuali para pejabat tinggi di negeri ini. Entah kenapa orang-orang pinter di negeri ini bisa dibohongi dengan kasus seremeh ini? Padahal urusan Negara jauh lebih kompleks, dan gak cuma kebohongan namun konspirasi politik akan menjadi hal yang biasa di hadapi.

2. Ratna Sarumpaet berbohong hanya untuk kalangan keluarga bukan untuk khalayak umum. Kalau memang hanya untuk keluarga, mengapa mengaku dan meminta maafnya menunggu polisi menemukan fakta?

Kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet pertama kali tersebar lewat media sosial. Akun fb Swary Utami Dewi mengunggah tangkapan layar watshapp pada Selasa (2/10/2018) sekitar pukul 09.00 pagi. Pada foto itu muka ratna terlihat bengkak, matanya tidak bisa terbuka lebar dan bagian dahinya terdapat kerutan seperti bekas diperban.

Kemudian kabar tersebut ramai-ramai dibenarkan oleh pendukung kubu Prabowo-Sandi mulai dari politisi partai Gerindra Rachel Maryam, Fadli Zon, Dahnil Anzar Simanjuntak sampai dengan Prabowo sendiripun meyakini berita tersebut dan mengadakan pertemuan rahasia dengan Ratna.

Oma Ratna, sadarkah anda bahwa ketika Prabowo mengadakan jumpa pers dan mengecam aksi kekerasan bohongan yang anda karang, dan pada saat itu anda diam saja. Berarti sejak saat itu, anda sama halnya membohongi kami sebagai rakyat Indonesia? Apakah anda benar-benar sendiri sehingga berani menghadapi rakyat Indonesia yang jumlahnya ratusan juta?

Tidak adakah pihak lain yang mendorong sehingga anda punya nyali sebesar itu untuk membohongi kami? Sungguh andai saja anda mengaku kalau kebohongan anda hanya untuk keluarga sejak dari pertama kabar ini tercium media, pasti kejadiannya tidak akan seperti saat ini. Tapi kenapa tidak anda lakukan? Apa yang anda hendak inginkan? Biarlah Tuhan yang menunjukkan

3. Ratna Sarumpaet sebelum gabung menjadi tim kemenangan Prabowo-Sandi dia adalah pendukung setia Ahok.

Tahukah kalian kalau pada tahun 2012 saat Basuki Tjahaya Purnama (BTP) atau yang dulu dikenal dengan sebutaan Ahok ketika hendak mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta sangat bersahabat baik dengan Ratna Sarumpaet? Ratna adalah adalah pendukung setia Ahok saat dia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Jokowi. Bahkan Ahok datang sendiri ke rumah Ratna dan minta dukungannya.

Ratna mengaku menerima dengan baik dan mendukungnya secara penuh. Karena dia pikir saat ini rakyat Indonesia harus mau menerima keberagaman. Jadi calon pemimpin dari minoritaspun pantas untuk diperjuangkan, karena sejatinya memilih pemimpi itu bukan hanya dari latar belakangnya namun dari kemampuannya.

Saking dekatnya antara Ratna dan Ahok, Atiqoh Hasiholan anak dari Ratna Sarumpaet saat menikah bisa memanfaatkan kepulauan seribu sebagai lokasi pernikahannya. Namun kayaknya, persahabatan itu sekarang berbalik 180 derajat karena nyatanya ratna lebih memilih menjadi menjadi tim pendukung Prabowo-Sandi daripada tim Jokowi.

Berdasarkan berita yang dilansir tribunnews.com awal ketidaksukaan Ratna Sarumpaet pada Ahok ketika kegiatan keagamaan idulqurban tahun 2014. Menurut Ratna Ahok tidak menghormati keberagaman karena melarang penyembelihan hewan korban di sembarang tempat dan harus di RPH (Rumah Potong Hewan).

Selain itu Ahok dianggap tidak konsisten, kurang menghargai keberagaman, dan anti kritik. Begitulah kiranya fakta yang bisa ditelusuri, namun yang menjadi pertanyaan adalah benarkah mereka sungguh-sungguh tak berteman lagi? biarlah hanya Ratna dan Tuhan yang tahu.

Terlepas dari semua kejanggalan yang ada, untuk masalah kebenarannya biar kita serahkan pada pihak penyidik. Dari kasus Ratna ini banyak sekali yang bisa kita ambil hikmahnya. Salah satunya adalah "janganlah mudah percaya dengan berita yang disebarkan oleh seseorang sebelum kita menelusuri kebenarannya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun