Menghidupi Keberagaman
Keberagaman adalah hukum alam, namun harmonisasi dalam keberagaman adalah cita-cita yang harus diperjuangkan. Setiap individu, terutama generasi muda, memiliki peran penting untuk menjaga dan memperkokoh toleransi sebagai landasan kehidupan berbangsa. Sayangnya, teknologi dan modernisasi seringkali menjauhkan kita dari interaksi fisik yang bermakna. Kita menjadi lebih terhubung secara virtual, tetapi kian terasing dalam kehidupan nyata.
Ekskursi ke Pesantren Al Ittifaq menunjukkan bagaimana perjumpaan langsung mampu memupuk pemahaman dan rasa hormat terhadap keberagaman. Melalui dialog, kegiatan bersama, dan kebersamaan dalam menjalani rutinitas, tercipta benang merah yang menyatukan perbedaan menjadi harmoni.
Sebagaimana Indonesia yang kaya akan keberagaman, begitu pula setiap individu yang tinggal di dalamnya. Tanpa keberagaman, tidak akan ada harmoni. Tanpa perjumpaan, keberagaman hanya akan menjadi narasi yang hampa makna. Dengan semangat kebersamaan dan kemauan untuk mendengar serta belajar dari perbedaan, kita dapat memastikan bahwa keberagaman menjadi kekuatan, bukan hambatan.
Demikianlah harmoni dalam keberagaman, menghidupi hari dengan kebersamaan, dan menyelesaikan perjalanan dengan rasa syukur yang mendalam. Toleransi, pada akhirnya, bukanlah sebuah akhir, melainkan sebuah proses yang terus berlanjut. Tugas kita sebagai generasi muda adalah memastikan bahwa keberagaman tetap menjadi berkah, bukan perpecahan. Dan untuk mewujudkan itu, kita harus terus menciptakan ruang-ruang perjumpaan, dimana perbedaan tidak hanya dihormati, tetapi juga dirayakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H