Pengambilan keputusan wasit dalam laga Indonesia vs Bahrain menghasilkan kontroversi. Wasit dinilai membuat kesalahan dengan memberikan penambahan waktu yang terlalu panjang dan memberikan keputusan pelanggaran yang dinilai merugikan satu pihak. Kasus ini memicu protes dari PSSI yang menjadi perbincangan hangat sepak bola Indonesia.Â
Kesalahan pengambilan keputusan wasit memberikan reputasi buruk kepada wasit dan merusak kepercayaan buruk terhadap transparansi sepakbola. Kedua hal ini menjadi sorotan utama karena dugaan adanya kerja sama antara wasit dengan Bahrain sangat kuat dalam benak masyarakat. Namun, mereka tidak memperhatikan faktor manusia yang dapat juga mempengaruhi keputusan wasit.
Pertandingan kualifikasi piala dunia sangat penting bagi Indonesia, begitu juga bagi Bahrain. Tekanan tinggi diberikan kepada pemain untuk meloloskan negaranya menuju ajang piala dunia. Faktor tekanan yang tinggi dan faktor manusia lainnya dapat mempengaruhi kinerja wasit dalam membuat keputusan. Beberapa keputusan benar dan salah dapat disebabkan oleh faktor tersebut.Â
Meskipun demikian, pada akhirnya keputusan benar dan salah wasit bersifat subjektif. Tidak semua orang akan setuju bahwa keputusan wasit itu benar maupun salah. Hanya saja, terdapat dominasi antara salah satu sisi. Dominasi ini yang sering membuat masyarakat salah kaprah dan membuat keputusan yang tidak tepat untuk mengusik wasit.
Fokus utama yang harus diperbaiki adalah cara wasit dalam mengambil keputusan. Wasit harus mendapatkan peningkatan dalam kualitas pelatihan dan melakukan evaluasi kinerja wasit secara berkala. Kedua hal ini diharapkan dapat meminimalisir kesalahan yang dibuat oleh wasit karena faktor manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H