Dalam pertandingan sepak bola, wasit adalah pemegang keputusan terakhir. Wasit memiliki pengetahuan terkait permainan dan terlatih untuk bersifat secara adil dan netral. Seorang wasit profesional sudah mengalami berbagai pelatihan dari tingkat lokal maupun internasional. Mereka harus memperoleh lisensi dari negaranya sebagai simbol penguasaan pengetahuan aturan main dan kemampuan memimpin pertandingan sepak bola.
Maka dari itu, wasit sepak bola profesional pasti sudah teruji dalam praktik dan teori hukum aturan sepak bola, memiliki pengalaman memimpin pertandingan, dan integritas yang tinggi. Wasit harus memimpin pertandingan selama 90 menit atau lebih, tergantung situasi pertandingan. Wasit memiliki obligasi untuk menambahkan waktu pertandingan, sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan, misalnya karena pergantian pemain, selebrasi gol, dan pelanggaran yang memakan waktu lama.Â
Selama berlangsungnya pertandingan, terdapat 4 wasit yang bertugas yaitu wasit utama/ wasit yang memimpin pertandingan, hakim garis sebagai asisten wasit, dan wasit cadangan. Hanya terdapat satu wasit utama yang bertugas untuk  memegang kontrol pertandingan, wasit yang lain hanya berperan sebagai asisten yang membantu tugas wasit utama.
Selain itu, dalam beberapa pertandingan dalam liga sepak bola internasional, terdapat teknologi Video Assistant Referee (VAR). VAR dapat digunakan untuk meninjau keputusan wasit utama terkait pemberian kartu merah dan kuning, gol, pelanggaran, tendangan bebas, dan penalti. Melalui berbagai aspek tersebut, wasit utama diharapkan dapat terbantu untuk memimpin jalannya pertandingan sepak bola.Â
Para suporter menuntut bahwa wasit dapat menjalankan tugasnya dengan benar dan tidak secara sengaja menguntungkan salah satu pihak melalui keputusannya. Penilaian wasit utama dalam pertandingan selalu dinilai benar dan salah dari para suporter. Ketika wasit harus mengambil keputusan yang berpengaruh, selalu muncul kontroversi dari sisi penonton.Â
Muncul komentar negatif bahkan ancaman dalam sosial media. Hujatan dan makian diberikan kepada wasit yang memimpin pertandingan. Aksi ini dilakukan sebagai pengekspresian rasa tidak terima dan kesal atas keputusan wasit.Â
Dalam pertandingan, wasit dapat membuat keputusan yang salah. Tapi, bukan berarti keputusan itu sengaja diambil untuk keuntungan salah satu pihak. Seorang wasit pasti memiliki integritas karena mempertaruhkan lisensinya dalam membuat keputusan.
Fokus menjadi salah satu faktor yang menyebabkan wasit salah mengambil keputusan. Wasit harus tetap fokus memimpin pertandingan meskipun berada dalam tekanan pertandingan tinggi, permainan yang sangat cepat, dan dalam keterbatasan teknologi serta sudut pandang. Satu hal yang tidak dapat dipungkiri mempengaruhi fokus adalah faktor manusia. Komplikasi di atas dapat mempengaruhi wasit pertandingan sepak bola karena faktor manusia.
Faktor manusia akan mempengaruhi konsentrasi wasit dalam memimpin pertandingan. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi konsentrasi adalah hidrasi, kelelahan fisik, dan faktor psikologis seperti kelelahan mental. Faktor lingkungan seperti cuaca, musim, pencahayaan pada lapangan, dan lapangan yang licin dan tidak merata juga membuat wasit sulit mengambil keputusan yang tepat.
Faktor manusia yang kompleks biasanya menyebabkan kesalahan wasit. Kesalahan ini bermanifestasi dalam berbagai bentuk, mulai dari pengambilan keputusan yang lambat, penilaian pelanggaran yang tidak konsisten, hingga mengabaikan pelanggaran yang jelas terlihat.
Peran wasit sebagai mata ketiga di lapangan mengharuskannya melihat permainan dari berbagai sudut. Namun, faktor manusia sering kali membuat hakim lapangan menghadapi komplikasi dalam mengambil keputusan, sehingga hasil keputusan tidak selalu sempurna.