Dalam aspek sosial budayanya, meskipun di era globalisasi ini tradisi wiwitan masih banyak diterapkan oleh masyarakat Jawa, seperti contoh kasus di daerah Kabupaten Wonogiri dan Klaten. Pada dasarnya tradisi ini sangatlah berdampak positif pada pesertanya, dikarenakan dapat memelihara rasa solidaritas di antara pesertanya dan juga dapat memelihara hubungan yang baik dengan arwah-arwah  nenek moyang, roh-roh dan kekuatan adikodrati (supranatural) dengan cara pemberian sesaji agar tidak mengganggu kehidupan manusia.
Aspek Ekonomi (Profit)
Dalam aspek ekonomi sendiri tradisi wiwitan dapat meningkatkan nilai pendapatan ekonomi tiap keluarga petani. Karena konsep kerja tradisi ini yaitu agar mendapatkan hasil panen yang berlimpah dan tercegah dari terjadinya hal-hal buruk yang ada di lahan, oleh karenanya proses budidaya padi dapat berjalan dengan lancar.
Aspek Lingkungan (Planet)
Dari aspek lingkungan, masyarakat Jawa melakukan tradisi wiwitan untuk memperoleh kelancaran dalam budidaya padinya, untuk itu diperlukan upaya untuk menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dan lingkungan alam.Â
Wiwitan dan Pertanian BerkelajutanÂ
Sesuai dengan ketiga aspek di atas, maka dapat dikatakan kearifan lokal wiwitan ini dapat mendukung adanya sistem pertanian berkelanjutan di lahan Jawa. Oleh karenanya tradisi lokal ini perlu dikenalkan dan dilanjutkan ke generasi selanjutnya agar kelestarian alam tetap terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H