Liburan kali ini, aku memutuskan untuk kembali ke negeri Ullath, tanah kelahiranku yang selalu memiliki tempat istimewa di hati.Â
Setelah sekian lama tidak berkunjung, aku merasa ada kerinduan yang mendalam untuk melihat kampung halamanku lagi.Â
Setibanya di sana, suasana yang dulu aku kenal sudah banyak berubah, namun tetap ada sesuatu yang sangat familiar.
Pantai yang dulu hanya dihiasi dengan hamparan pasir kini telah disulap menjadi lapangan bola basket yang sering digunakan anak-anak dan pemuda untuk bermain.
 Di sekitar pantai, juga sudah dibangun gereja yang baru, tampak sangat megah dan indah, menjadikannya pusat kegiatan rohani yang ramai dikunjungi.Â
Meskipun banyak perubahan yang terjadi, ada satu hal yang tidak pernah berubah: ketenangan dan keasrian kampung ini.
 Udara segar dan pepohonan hijau masih menyelimuti setiap sudut, menciptakan kedamaian yang sulit ditemukan di kota besar.
Mengenang masa kecil bersama Papa, kami sering berkunjung ke rumah Nenek dan Opa di kampung ini.
 Setiap kali kami tiba, sambutan hangat dari keluarga besar selalu membuat hatiku penuh kebahagiaan.Â
Mereka tidak hanya menyambut dengan senyuman, tetapi juga dengan cinta dan perhatian yang selalu membuatku merasa dimanjakan.
 Masa-masa itu penuh dengan kenangan indah yang kini semakin terasa berharga.
Melihat kampung ini yang berkembang, hatiku terasa begitu penuh, antara kebahagiaan melihat kemajuan dan kerinduan akan kenangan masa lalu yang tak bisa terulang lagi.
Namun, satu hal yang pasti, Ullath akan selalu menjadi tempat yang istimewa di hati, tempat di mana akar dan cinta keluarga tumbuh subur, dan ketenangan abadi selalu menyambut setiap pulang.
Semoga pengembangan ini sesuai dengan yang Anda harapkan! Jika ada tambahan atau perubahan yang ingin dilakukan, silakan beri tahu saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H