“Tapi kan satu suara tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap hasil akhir pemilihan?”
Satu suara mungkin tidak, tapi tiga puluh lebih persen suara tentu akan berpengaruh, SANGAT berpengaruh.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Meskipun hampir tidak mungkin bagi kita untuk membersihkan partai-partai politik yang ada, setidaknya kita bisa menggunakan logika dan nalar kita untuk memilih presiden yang terbaik. Permasalahan yang timbul kemudian adalah tidak adanya perbedaan yang jelas mengenai visi misi antar para calon seperti yang sudah tertulis di atas.
Tentu saja, sebagai masyarakat yang bisa mengakses internet, tidak sulit bagi kita untuk mendapatkan informasi tentang hal tersebut. Salah satu website yang cukup menarik untuk disimak adalah Indonesia 2014 di mana kita bisa mendowload majalah secara gratis yang berisi wawancara dengan para calon calon presiden. Menariknya wawancara ini bukan mengenai janji-janji atau kampanye melainkan lebih ke pemikiran dan ideologi para calon capres tersebut. Hal ini dapat menjadi salah satu dasar bagi kita untuk mengenal dan mempertimbangkan calon alternatif selain calon mainstream yang ada seperti Prabowo atau Bakrie.
Mudah juga bagi kita mengikuti perkembangan berita melalui situs-situs media online atau forum-forum online. Tentu saja sebisa mungkin kita mencari berita yang faktual dan berimbang, tidak mendewakan atau menjelek-jelekkan salah salah satu atau lebih calon.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk lebih mengenal para tokoh adalah lewat televisi. Melalui apa yang disampaikan tokoh tersebut, biasanya berupa komentar atas suatu kejadian, kita bisa tahu apakah orang tersebut benar-benar pintar atau cuma melawak saja sebagai politisi. Acara debat capres yang akan muncul di televisi menjelang pemilu juga merupakan cara mudah lain untuk lebih mengenal capres yang ada, meskipun janjinya pasti akan sama saja setidaknya kita bisa menilai cara penyampaian dan cara berpendapat calon tersebut untuk tahu mana yang cerdas dan mana yang kurang atau bahkan tidak cerdas.
Trik Menonton Debat Capres
1. Siapkan pensil dan selembar kertas.
2. Hitung berapa kali masing-masing calon mengucapkan kata ‘rakyat’.
3. Jangan memilih calon yang lebih sering menyebut kata ‘rakyat’.
Karena semakin sering kata tersebut diucap mengindikasikan bahwa bagi calon tersebut rakyat hanyalah suatu hal yang sepele dan enteng digunakan untuk mengumbar janji gombal.
Catatan: Cara ini tidak teruji secara akademis, gunakan hanya dalam keadaan terdesak.
Pemilu Legislatif
Cara-cara di atas berlaku hanya untuk pemilu presiden saja, bagaimana dengan pemilu legislatif? Tentu saja cara yang paling baik adalah dengan mempelajari para calon dan memilih yang terbaik menurut kita. Permasalahannya adalah jumlah calon yang terlampau banyak dan minimnya data yang tersedia mengenai calon-calon tersebut.
Yang bisa kita lakukan pertama adalah pilihlah calon dalam partai yang mendukung capres pilihan anda. Syarat menjadi calon presiden 2014 adalah dicalonkan oleh partai atau gabungan partai yang memperoleh minimal 20 persen suara dalam pemilu legislatif. Jadi jika misalnya anda mendukung capres A dan capres tersebut didukung oleh partai AAA, setidaknya anda bisa memilih partai AAA dalam pemilu legislatif.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengetahui siapa calon yang tidak ingin kita pilih. Di televisi sering kita lihat anggota DPR yang terkena kasus korupsi, mendukung pembubaran KPK atau yang senang mengeluarkan statement bodoh. Bila kita melihat nama orang-orang tersebut ada dalam list calon anggota DPR 2014 setidaknya kita bisa bijaksana untuk tidak memberi mereka kesempatan mengembangkan kebodohannya lebih lanjut.
PENTING
Baik itu pemilu legislatif atau presiden, jika ada tim sukses calon yang membagi-bagi uang atau sejenisnya langsung saja buang calon tersebut dari hati dan pikiran anda. Sudah bukan zamannya orang macam itu menjadi pemimpin lagi.