Mohon tunggu...
thearchitect
thearchitect Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitek Perumahan

Arsitek berpengalaman sejak 2007 . Menyukai Travel, Arsitektur, Desain, Marketing, dan Hal-hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Arsitek, Ragam Background Tempat Dia Bekerja dan Pengaruhnya

31 Januari 2020   11:31 Diperbarui: 31 Januari 2020   12:02 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam dunia konstruksi dan properti baik itu project high rise,  landed housing, apartemen, gedung perkantoran, bendungan, jembatan, atau hanya sekedar membangun sebuah rumah; ada 3 tipe perusahaan atau pihak yang biasanya terlibat dalam suatu project :

1. Kontraktor : perusahaan yang menjual kemampuannya dalam Manajemen, Keuangan, serta  Knowledge Konstruksinya untuk membangun proejct tersebut

2. Konsultan : Perusahaan yang menjual pengetahuan perencanaannya dalam merencanakan suatu project.

3. Land Owner/ Developer. Si empunya Project. Pemilik tanah, dana , dan Aset lainnya terkait project yang akan dibangun.

KONSULTAN adalah pihak yang memberikan jasa berupa pikiran, ilmu, rekomendasi, pengalaman ,pengawasan. Konsultan bisa berupa macam-macam bentuk dan rupanya. Ada konsultan perencana (arsitek,  elektrikal, struktur), konsultan masterplan, konsultan perizinan (perumahan), , konsultan marketing, konsultan penjualan, konsultan keuangan, dan lain sebagainya.

Di dunia arsitektur kita mengenal konsultan-konsultan besar seperti : Urbane, Arkonin, Arkitekton, Han Awal & Partners,PTI Architects, Atelier 6, Airmas Asri, dan lain sebagainya. 

Kita juga mengenal konsultan arsitek perorangan seperti Andra Matin, Aboday, Nataneka, Irianto Purnomo Hadi, Adi Purnomo, dan lain-lain. Di Singapore (negeri kecil yang tidak sedikit lulusan Arsitektur UI, ITB, UNPAR bekerja disana) juga kita mengenal DP Architects, Ong and Ong, WOHA, RSP Architects, dan ratusan biro arsitek perorangan lainnya.  

Ada 2 macam konsultan berdasakan skala atau proyeknya, pertama konsultan arsitek perorangan, kedua konsultan besar. Arsitek yang bekerja di konsultan besar memiliki pengalaman bekerja dalam tim serta berorganisasi yang lebih terasah.  Project yang dihandle pun lebih besar seperti gedung perkantoran, mall, apartemen, pom bensin, atau mixed Use (kombinasi mall, apartemen, hotel dan perkantoran). 

Namun seringkali sang arsitek hanya mendapat porsi mendesain yang kecil dan menjadi spesialisasi di titik tertentu. Contoh ada arsitek yang spesialisasinya 3D modelling dan render, ada yang spesialisasinya desain fasade, spesialisasi di denah, spesialisasi di masterplan, spesialisasi di mall, dan bahkan ketika sudah memiliki banyak pengalaman dan kepercayaan dari sang arsitek pemilik biro, seringkali dijadikan pemimpin tim dan mendapat kepercayaan untuk bertemu klien langsung dan bertanggung jawab terhadap project secara keseluruhan. 

Di konsultan perorangan atau kecil, seorang arsitek jarang sekali mendapat proyek skala besar. Proyek yang didapat umumnya rumah pribadi, atau paling besar proyek perumahan. Namun karena tim yang kecil, porsi kerja serta pengalaman yang didapat tentu lebih besar. Seringkali si arsitek bisa menghandle keseluruhan proyek dari mulai bertemu klien, mendesain, 3D modelling dan render, bertemu dengan kontraktor, pengawasan konstruksi, hingga rumah atau proyeknya selesai terbangun. 

Seorang Arsitek Konsultan yang memiliki pengalaman kerja di konsultan bisa menjadi pilihan yang baik. Sebab sense of design, konsep, dan ide diasah disini. 

KONTRAKTOR adalah pihak yang memiliki keahlian dalam membangun dan mewujudkan project tersebut dari awal sampai selesai terbangun. Mereka mengatur 3 hal: material, tenaga kerja, dan waktu pembangunan. Contoh Kontraktor di Indonesia misalnya Total, Wijaya Karya, Hutama Karya, Tata, Rekin (Rekayasa Industri), dan sebagainya.

Lain di konsultan, lain pula dengan arsitek yang pernah bekerja di kontraktor. Arsitek yang memiliki pengalaman kerja di kontraktor memiliki pengetahuan lapangan, pengetahuan material, network supplier, dan penghitungan biaya yang sangat terasah. Sebab porsi desain dan porsi lapangan lebih seimbang, bahkan mungkin saja porsi pengalaman di lapangan yang lebih besar. 

Mengawasi dan mengelola tukang, mandor, dan sub kontraktor menjadi pekerjaan sehari-hari dan hal-hal detail menjadi penting untuk dikuasai. Teknik mengecor, teknik pembesian, cara membedakan pasir yang bagus dan jelek, teknik mengelot agar acian tetap tegak lurus dan rapih, teknik membuat siku tanpa penggaris derajat, komposisi semen acian plesteran dan cor-coran, penggunaan theodolit, teknik pemasangan keramik agar tidak menggelembung saat kering, teknik pemasangan wallpaper, dan lain sebagainya dapat dengan mudah didapat. 

Arsitek kontraktor biasanya sangat menguasai RAB dan material knowledge. Bahkan seringkali mereka merangkap sebagai arsitek sekaligus yang membangun. 

LAND OWNER/DEVELOPER

Di dunia Properti,  owner suatu proyek biasa disebut Developer. Merekalah pemilik lahan, konsesi atau proyek tersebut sekaligus pengatur sumber dana. Mereka yang memiliki kepentingan utama atas proyek. 

Baik itu untuk digunakan sendiri, dikelola, disewakan, atau dijual lagi. Contoh developer misalnya: Agung Podomoro, Ciputra Development, Sinar Mas, Alam Sutera, Paramount Serpong, Megapolitan Group,  Summarecon, dan sebagainya. Dalam dunia konstruksi jembatan, rumah susun atau dam, biasanya pemerintah dan pemda adalah owner atau developernya. 

Bagi arsitek yang pernah bekerja di Developer, ia tidak hanya dituntut memiliki sense of design yang tinggi, tetapi juga pengetahuan lapangan serta product knowledge terupdate. 

Sebab arsitek Developer perumahan bertemu langsung dengan market terbesar dunia arsitektur, yaitu perumahan. Persaingan antar bisnis yang ketat, tempo pembangunan yang terbatas, line sistem produksi dari mulai perencanaan sampai unit terbangun yang pendek menuntut seorang arsitek bekerja dan belajar lebih cepat dan tepat. 

Salah garis dalam gambar kerja dan perencanaan efeknya berakibat sangat fatal terkait biaya dan penambahan waktu kerja di lapangan, yang akhirnya memperlambat proses pembangunan secara keseluruhan dan merugikan perusahaan. Seringkali Developer perumahan adalah juga konsultan perencanaan, sekaligus kontraktor yang membangun perumahan tersebut untuk menjaga tingkat keuntungan. 

Sehingga, arsitek yang bekerja di Developer selain memiliki keuntungan Sense of Design yang tinggi seperti Arsitek Konsultan, ia juga memiliki Technical dan Material Knowledge yang tinggi seperti Arsitek Kontraktor. 

Arsitek yang bekerja di Developer juga memiliki keahlian dan pengetahuan lain yang tidak dimiliki Arsitek Konsultan atau Arsitek Kontraktor, yaitu Sense of Business. Bagaimana desain dapat mempengaruhi performa suatu usaha dan solusi desain seperti apa yang dapat mengoptimalkan kegiatan Marketing dan proses bisnis yang akan berlangsung. 

Play With The Space, adalah konsultan Arsitek yang sejak 2007 berpengalaman di perusahaan Developer Perumahan. Berbekal pengetahuan yang didapat, kami percaya bahwa proses desain yang kami bawa akan memberikan tidak hanya kualitas desain serta pemilihan material yang  baik, tetapi juga tepat dengan keadaan budget serta sesuai dengan perencanaan bisnis yang akan berjalan kedepannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun