Mohon tunggu...
MORIUS BUULOLO
MORIUS BUULOLO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mengali informasi dan komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem 1 dan 2 Dalam Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin

20 Mei 2024   00:52 Diperbarui: 20 Mei 2024   01:14 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baik, saya akan menjelaskan artikel orisinal yang membahas peran sistem 1 dan sistem 2 dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin.


Artikel yang saya rujuk adalah "Thinking, Fast and Slow" karya Daniel Kahneman, seorang psikolog yang memenangkan Hadiah Nobel Ekonomi. Dalam buku ini, Kahneman menjelaskan dua sistem pemikiran yang mempengaruhi pengambilan keputusan manusia, yaitu:

Sistem 1: Pemikiran intuitif, cepat, dan otomatis. Sistem ini beroperasi dengan cepat, tanpa upaya yang disadari, dan umumnya menghasilkan kesan, penilaian, dan keputusan yang langsung. Sistem 1 diaktifkan secara otomatis dan cenderung menghasilkan keputusan berdasarkan heuristik atau aturan praktis.

Sistem 2: Pemikiran analitis, lambat, dan terkontrol. Sistem ini melibatkan aktivitas mental yang lebih teratur dan terencana, seperti kalkulasi kompleks, pemecahan masalah yang terstruktur, dan pengambilan keputusan yang hati-hati. Sistem 2 membutuhkan upaya mental yang lebih besar dan cenderung menghasilkan keputusan yang lebih rasional. 

Dalam konteks kepemimpinan, kedua sistem ini memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan. Sebagai pemimpin, Anda harus mampu memanfaatkan kekuatan masing-masing sistem secara efektif:

1. Sistem 1 memungkinkan Anda untuk membuat keputusan cepat dan intuitif dalam situasi yang mendesak atau membutuhkan respons yang cepat. Ini berguna dalam krisis atau saat menghadapi masalah yang membutuhkan tindakan segera.

2. Sistem 2 diperlukan saat Anda menghadapi masalah kompleks yang membutuhkan analisis mendalam, pertimbangan yang hati-hati, dan pemecahan masalah yang terstruktur. Ini penting dalam pengambilan keputusan strategis jangka panjang.

Sebagai pemimpin, Anda harus mampu menyeimbangkan penggunaan kedua sistem ini secara efektif. Anda perlu mengembangkan kemampuan untuk beralih dengan cepat antara pemikiran intuitif (sistem 1) dan pemikiran analitis (sistem 2) sesuai dengan situasi yang dihadapi. Hal ini akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat, cepat, dan rasional dalam berbagai situasi kepemimpinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun