Mohon tunggu...
Morientus Yanri Ona
Morientus Yanri Ona Mohon Tunggu... Penulis - YanriOna

Seorang mahasiswa, suka sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kerudung Hitam

28 Januari 2021   10:30 Diperbarui: 28 Januari 2021   10:43 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mendung gelisah meresah,
Debur debar jantung serasa terpisah dan terbelah,
Andai semua bisa tersapu oleh dingin air mata,
Aku ingin pulang dan menghapus kata yang pernah merobek Sukma,
Kata paling perih yang pernah dicicipi hati tengah malam sendu, saat mimpi bukanlah cara terbaik untuk merebahkan lelah, dan terjaga adalah cara paling ampuh meredam setiap belaian dosa
Aku ingin mati jika sebait kata dapat meregang nyawa,
Aku ingin berkabung bersama matamu yang sembab sebab tangismu tak dapat membangunkan tubuh yang sering jatuh,
Kerudung Hitam akan mencapai puncaknya setelah dukamu selesai,
Kerudung duka akan kau tanggalkan setelah air matamu mengering,
Kerudung Hitam dukamu adalah rindu paling perih
Aku mengenangnya dalam doa. Sebab hening doa adalah cara terbaik menghadirkan sesalmu  dalam setiap rangkaian ibadah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun