Mohon tunggu...
Imanuel More Ghale
Imanuel More Ghale Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Yang menatap realitas tanpa tenggelam.... Yang menerabas fakta tanpa keegoan... Yang menyibak alam tanpa merusak... Yang mempertanyakan metafisik tanpa kelelahan... Memaknai ada-nya dalam tanya... Meretas asa dalam nyata... Menuju Kesempurnaan... Aku More... catatan2 (notes) yang perlu ku bagi sebut saja morenotes

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kalau Media Melakukan Pembohongan Publik

15 Agustus 2010   11:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:01 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari belakangan media sedang asyik-asyiknya menyoroti tema pembohongan publik. Dua petinggi negara menjadi obyek bahasan. Mereka adalah Kapolri dan Jaksa Agung. Menurut media, keduanya dipandang telah membohongi publik terkait pernyataan mereka sebelumnya bahwa ada bukti rekaman pembicaraan antara Ari Muladi dan Ade Raharja. Kasusnya gk perlu dijelaskan lagi, bukan??!! Media terlihat benar-benar menikmati gelombang isu ini. Polri dan Kejagung benar2 menjadi sasaran tembak tanpa pelindung, meski klarifikasi demi klarifikasi telah dilakukan. Posisi mereka dalam kasus ini memang rentan pemberitaan negatif.

BTW, apa yang terjadi jika media melakukan pembohongan publik? Mungkin hal ini akan lebih mudah. Sebaris permintaan maaf or ralat via running teks, senyum manis news anchor atau presenter dengan mimik penyesalan mengurai beberapa baris kata maaf kepada pemirsa mungkin akan menjadi penyelesaian. Simple kan??!! Apa itu bukan pembohongan publik???

Itulah yang terjadi dengan sebuah stasiun tv nasional. Sejak jauh hari tv ini telah mengiklankan pertandingan bergengsi piala super Spanyol antara Barcelona (klub favoritku) vs Sevilla pada hari minggu (15/8) dini hari, tepatnya pukul 03.00 WIB. Nah, setelah lama tidak melihat tim kesayanganku bertanding, saya pun berjuang untuk begadang hingga jam 3.00 berselang. Beberapa menit menjelang waktu kick-off tiba-tiba kedua presenter menyampaikan permohonan maaf karena stasiun tv tersebut tidak dapat menyiarkan pertandingan dimaksud dengan alasan yg kurang jelas. Bayangkan, sudah begadang, pembatalan dilakukan cuma beberapa menit sebelum pertandingan dimulai, bisa dibayangkan kecewanya penonton seperti saya.

Nah, apa tindakan seperti ini bukan pembohongan publik??? Apa pembatalan pada menit-menit terakhir tanpa alasan jelas bisa sepadan dengan kebohongan yang telah berdampak sedikit maupun besar bagi pemirsa? Kapolri yang membatalkan pelantikan sejumlah PATI Polri pada waktu2 terakhir langsung menjadi obyek serangan media. Isu2 tak sedap pun dimunculkan - entah terkait secara langsung atau tidak. Tapi itulah posisi media yang sulit diganggu gugat. Dapat menyerang siapa dan apa pun tapi seolah2 menjadi the untouchtable. NB. Sebagai pemirsa, saya cukup sopan untuk tidak menyebut nama stasiun TV tsb. hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun