Film ''Melody Kota Rusa 2010'' adalah sebuah film yang mengisahkan perjuangan empat anak dari Muting, sebuah distrik di Merauke, Papua. Mereka memiliki satu cita-cita, yaitu membentuk sebuah band musik. Dari persahabatan mereka, terbentuklah Walef Band, sebuah band yang berusaha mempertahankan musik daerah dengan kemasan anak muda dari Muting. Meskipun mereka menghadapi berbagai kegagalan dan rintangan, mereka tetap berusaha untuk mempertahankan usahanya.
Kelebihan
1. Tema yang Relatable:
Film ini mengangkat tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, terutama bagi remaja dan dewasa muda. Persahabatan, cinta segitiga, dan pengorbanan untuk keluarga adalah hal yang sering dialami banyak orang. Hal ini membuat penonton mudah terhubung dengan cerita dan karakter-karakternya.
2. Sinematografi yang Indah:
 Latar kota kecil yang disebut "Kota Rusa" diperlihatkan dengan keindahan visual yang menarik. Pengambilan gambar yang lembut dan pencahayaan alami menambah daya tarik tersendiri bagi penonton, terutama yang menyukai film dengan visual yang estetis.
3. Karakter Utama yang Kuat:
Melody sebagai tokoh utama diperankan dengan baik oleh aktris yang memerankannya. Penggambaran emosi dan konflik batinnya terasa kuat dan realistis. Karakter ini menjadi pusat dari cerita dan mampu mengundang simpati penonton.
4. Soundtrack yang Menyentuh:
Musik latar dalam film ini cukup mendukung emosi dalam setiap adegan, terutama pada momen-momen emosional. Musiknya lembut, mendalam, dan sesuai dengan tone cerita, memberikan kesan yang lebih mendalam pada adegan-adegan kunci.
Kekurangan
1. Cerita yang Cenderung Klise:
Meskipun temanya dapat diterima, Â Kota Rusa tidak menawarkan sesuatu yang baru dalam genre drama remaja. Kisah cinta segitiga dan konflik antara cinta dan keluarga adalah tema yang sudah sering diangkat dalam film-film sejenis. Hal ini membuat film terasa agak dapat diprediksi, dengan sedikit kejutan dalam alur ceritanya.
2. Pengembangan Karakter Pendukung Kurang:
Â
Karakter pendukung seperti Genta dan Bianca tidak digali lebih dalam. Meskipun mereka memiliki peran penting dalam alur cerita, kurangnya pengembangan karakter membuat interaksi mereka dengan Melody terasa agak datar. Seharusnya, konflik cinta segitiga mereka bisa dibuat lebih intens jika karakter pendukung lebih berkembang.
3. Pacing yang Lambat:
Beberapa bagian film terasa berjalan lambat, terutama di pertengahan cerita. Meskipun ini mungkin dimaksudkan untuk menggambarkan kedalaman emosi karakter, tetapi bagi sebagian penonton, pacing yang lambat bisa membuat mereka kehilangan minat.
4. Kurangnya Eksplorasi Latar Kota:
Meskipun sinematografinya memanfaatkan latar Kota Rusa dengan indah, film ini kurang mengeksplorasi kehidupan sosial dan kultural dari kota tersebut. Alhasil, latar terasa seperti hanya menjadi hiasan dan tidak terlalu memberi pengaruh besar terhadap cerita.
Kesan dan Pesan:
"Melody Kota Rusa" adalah sebuah film yang memikat, menggabungkan keindahan visual dengan kekuatan narasi. Musikalitas film ini juga merupakan salah satu aspek yang sangat mengesankan, dengan melodi yang seakan-akan membawa kita lebih dekat pada jiwa dan budaya yang ditampilkan. Karya ini berhasil menangkap suasana yang unik dan menyampaikan pesan mendalam tentang kekuatan musik dan komunitas.
Melalui kisah yang penuh warna dan musik yang mengharukan, film ini mengajak kita untuk menghargai dan merayakan keindahan yang ada di sekitar kita. Selain itu, film ini juga menunjukkan kekuatan persatuan dan bagaimana musik dapat menjadi jembatan untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat. Semoga film ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap budaya dan komunitas kita sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI