Mohon tunggu...
nessa morena
nessa morena Mohon Tunggu... -

paling suka jalan-jalan, makan-makan, nonton, diskusi dan hunting poto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jodoh, Ia adalah Misteri

8 Agustus 2012   05:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:06 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah, gak terjadi apa-apa. Tapi karna Doli gak terima, Doli pun minta di nikahi Joni. Joni yang merasa bersalah dan gak enak ati, akhirnya menikahi Doli. Sampai tulisan ini turun, setau saya mereka sudah memiliki putra-putri 3 orang.

Konyol ya, tapi disanalah letaknya misteri jodoh. Siapa yang menyangka, kejadian memalukan menjadi ajang dipertemukannya dengan sang jodoh.

Ada lagi cerita teman saya yang lain yang masih soal Jodoh. Sahabat saya yang sedang berikhtiar  menikah (sebut saja namanya Kelly), di dukung penuh oleh kelurganya. ia yang memilih jalan ta’ruf, menetapkan pilihan pada seorang ikhwan, yang kalo menurut penilaian manusia, insyaALLAH bisa membimbing untuk lebih baik.

Ta’ruf berjala lancar. Orang tua kedua belah pihak setuju, tanggal pernikahan pun di tentukan dan undangan pun siap di cetak. Namun sayang, persiapan pernikahan yang sudah 98% kandas karna masalahan adat. Mungkin banyak yang bilang, kenapa gak diterusin aja, Cuma adat ini?!  Mungkin bagi orang lain, permasalahan adat bisa dinegosiasikan. Tapi tidak bagi sebagian orang lain yang masih kental dengan adatnya.

Sekali lagi, Jodoh adalah misteri. Mungkin begini cara ALLAH menyatakan bahwa mereka tidak berjodoh.

Jadi siapa pun jodohnya, bagaimana pun jalan ceritanya, dimana pun bertemunya, sekali lagi ia adalah misteri yang hanya Allah yang tau dan Allah pulalah yang akan menujukkan kapan, siapa, dan dimana penikahan itu akan berlangsung. Tugas kita sekarang adalah terus berikhtar dan memperbaiki diri. agar Allah menjodohkan dengan pasangan terbaik.

“Perempuan yang Baik-Baik untuk Laki-laki yang Baik-Baik. Perempuan Buruk untuk laki-laki yang Buruk…  “

Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun