Turnamen terelite untuk kategori premier of premier (kasta kedua turnamen dunia) yang didukung penuh oleh Djarum Foundation itu sukses dihelat. Total hadiah yang diberikan senilai 1,25 US Dollar atau sekitar Rp16,78 miliar.
Walau suara hampir habis malam itu, tetapi setimpal dengan rasa bangga. Serunya pertandingan tadi masih hangat diperbincangkan hingga ke meja makan malam di Restoran Pulau Dua. Setelahnya kembali ke hotel untuk istirahat. Hari ini benar-benar bergelora di istora.
* Hari Kedua
Langit ibukota pagi itu, Senin 9 Juli 2018, biru. Cuaca cerah membuat penerbangan dari Halim Perdana Kusuma landing mulus di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Ya, hari ini eksplor Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Waktu perjalanan dari bandara hanya sekitar 45 menit.
Secara pribadi, ini kali pertama kumenginjakkan kaki di situs kerajaan Hindu di Nusantara pada masa raja-raja Dinasti Sanjaya itu. Dinasti yang berjaya pada 850 Masehi. Sejarah mencatat Prambanan ditemukan kembali pada tahun 1733. Candi ini dibangun untuk pemujaan kepada Tri Murti atau tiga dewa tertinggi dalam agama Hindu, yakni Dewa Brahma, Dewa Siwa, dan Dewa Wisnu.
Tetapi ada historis lain yang menjadi magnet pariwisata Prambanan, yakni kisah legenda "Bandung Bondowoso". Konon terjadilah perseteruan kekuasaan dan cinta seorang pangeran dan putri antar dua kerajaan. Adalah Bandung Bondowoso, putra dari Raja Damar Moyo yang ditugaskan ayahnya untuk membunuh Raja Prabu Boko karena membangkang. Di tengah gejolak peperangan kala itu, rupanya pangeran tampan dan gagah perkasa itu malah kepincut dengan kecantikan Roro Jonggrang yang tak lain adalah putri dari Raja Prabu Boko.
Singkat cerita, saat Bandung Bondowoso nyaris menyelesaikannya, Roro Jonggrang bersiasat menggagalkan dengan mempercepat datangnya pagi. Alhasil setelah dihitung candi yang berhasil dibangun hanya 999 buah. Bandung Bondowoso yang merasa dipermainkan oleh Roro Jonggrang lantas murka. Dia kemudian mengutuknya menjadi sebuah candi, sehingga genaplah ada 1000 candi. Itu sebabnya Prambanan juga sering disebut sebagai candinya Roro Jonggrang.
Ribuan wisatawan dari berbagai penjuru negara datang ke Prambanan setiap hari. Pemerintah sendiri rutin melakukan pemugaran pada bagian-bagian candi yang masih kokoh berdiri. Itu dilakukan untuk merawat semua patung dan relief-relief pada candi berusia ribuan tahun tersebut.
Tak terasa eksplorasi hari ini harus berujung. Matahari mulai condong ke barat. Energi dari makan siang tadi sudah terpakai untuk menapaki anak tangga candi. Sementara destinasi berikutnya, Tebing Breksi telah menunggu. Dalam benak terbesit; suatu saat nanti datang kembali, siapa tahu beruntung bisa bertemu si cantik Roro Jonggrang.