“Tulis apa saja yang ada dalam pikiran Anda! Tulis apa saja yang ingin Anda tulis, dan mulailah menulis dari sekarang” Kata-kata pemateri memberi semangat kepada peserta acara “saling mengajar” pada Ahad sore pada akhir februari 2012 di ruang kuliah SGEI.
Bagi pemula seperti saya, menulis bukanlah hal yang mudah. Kebingungan mulai muncul ketika akan memulai menulis. Apa yang harus saya tulis, bagaimana memulainya, dan harus dimulai dari mana? Yang ada dalam kepala saya hanya segudang pertanyaan. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk menulis semua pertanyaan-pertanyaan itu dan saya coba menjawabnya sendiri. Pertanyaan pertama yang muncul adalah “Apa yang harus saya tulis?”. Saya menulis apa saja yang bisa saya tulis, yang saya pikirkan, yang saya dengar, yang saya lihat atau yang saya rasakan, atau bisa juga hal-hal berkesan yang pernah terjadi, bahkan rencana-rencana luarbiasa yang ingin saya lakukan besok, bulan depan, tahun depan dan seterusnya. Semuanya saya tulis. Saya bahkan tidak memikirkan keterkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Yang saya pikirkan saat ini adalah saya harus menulis. Dan sekarang saya sedang menulis.
Ketika saya menulis, semua ide muncul begitu saja. Semua hal yang tidak pernah terlintas dalam pikiran saya hadir tanpa saya sadari. Semua indera saya menagkap hal-hal menarik yang bisa saya tulis, tentang cuaca, matahari sore yang indah, secangkir kopi yang ingin saya minum menemani saya menulis, kondisi kesehatan saya, bahkan tentang aroma parfum teman yang duduk disamping saya. Semuanya ingin saya tulis. Betapa banyak yang bisa saya tulis, seandainya saya menyadari itu dari awal.
Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah bagaimana pendapat orang tentang tulisan saya? Rasa kurang percaya diri munculkarena saya belum professional membuat tulisan. Malu, takut salah, khawatir ditertawakan orang membuat saya semakin tidak percaya diri. Hingga akhirnya sebuah kalimat melintas dalam pikiran saya. Setiap orang berhak menilai tulisan saya, dan itu tidak jadi masalah buat saya. Masalah awal yang muncul dalam diri saya adalah tidak tahu bagaimana memulai menulis, dan sekarang saya telah menemukan jawabannya. Itu sudah cukup, sehingga saya tidak perlu memikirkan pendapat orang lain tentang tulisan saya. Saya bisa menulis apa saja yang ingin saya tulis. Ini terbukti, tulisan selembar ini jadi berkat keberanian saya menemukan jawaban dari masalah saya sebagai penulis pemula. Dan tulisan ini saya akhiri dengan kalimat hebat dari seorang guru, “penulis yang baik adalah penulis yang tidak terpengaruh oleh suasana hati dan kondisi disekitarnya”. Semoga kelak saya bisa menghasilkan tulisan luar biasa untuk Anda semua. Amiinn.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H