Imam Al Ghazali memiliki pengaruh di dalam filsafatnya. Beliau bahkan menyusun buku yang berisi celaan terhadap filsafat. Seperti kitab At Tahafut yang isinya membongkar kejelekan filsafat. Namun di sisi lain iya menyetujui hal yang disangka benar. Hanya saja kehebatan beliau tidak di dasari dengan ilmu atsar dan keahlian keahlian hadist yang dapat menghancurkan filsafat.
Dalam menuntut ilmu Imam Al-Ghazali tidak membeda bedakan siapa penganutnya. Beliau tidak peduli asalnya, keturunannya, hartanya, jenis kelamin dan golongan darahnya. Selama mereka adalah seorang muslim, maka mereka wajib untuk menuntut ilmu agama tanpa terkecuali.Â
Dengan ilmu, allah akan mengangkat derajad kita, dengan ilmu kita tidak akan tersesat, dan dengan ilmu kita menjadi orang yang berkualitas. Seseorang dapat dikatakan sebagai penganut Tabula Rasa (kertas putih), karena pendidikan yang akan mewarnai seorang anak yang bagaikan kertas putih. Dalam kitab ihya'ulumuddin di sebutkan bahwa anak anak terlahir dalam keadaan fitrah (suci).
Imam Al Ghazali banyak menulis karyanya yang berhubungan dengan pengetahuan dan pendidikan. Menurutnya ilmu pengetahuan dan pendidikan itu sangat penting.
Di dalam karyanya beliau merumuskan keutamaan ilmu pengetahuan dan pendidikan, lalu dikaitkannya dengan firman firman Allah. Aspek aspek Imam Al Ghazali dalam ilmu pengetahuan meliputi, tujuan pendidikan, kurikulum pendidikan,metode, pendidik dan murid.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI