Mohon tunggu...
Maulita N.A
Maulita N.A Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa

apa y

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gajah Mada Bergelut dalam Takhta dan Angkara

13 September 2023   20:45 Diperbarui: 13 September 2023   21:53 1520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ORIENTASI 

(pengenalan situasi cerita)

Para bidadari turun dari kayangan melaui pelangi berhati hati agar tidak dipergoki manusia.Para bidadari itu turun untuk memberikan pengehormatan kepada satu-satunya di dunia yang terpilih sebagai sang Ardhanareswari,ia lah wanita yang menurunkan raja-raja besar di tanah Jawa.Kenkades adalah titisan dari pradnya paramita,dewi ilmu pengetahuan.Gajah Mada tidak bisa menahan senyumnya dari kenangan kakek tua,yang menuturkan cerita itu dan mengaku memergoki para bidadari,lalu mengambil salah seorang di antara mereka menjadi istrinya.Teringat anak kakek tua itu semuanya perempuan dan jelek,tidak ada satu pun yang mirip seperti bidadari.

PENGUNGKAPAN PERISTIWA

(peristiwa awal)

Ada pula cerita tentang kabut yang tebal.Konon saat calon Arang,seorang penyihir perempuan dari Ghirah marah dan menebarkan sihir berupa penyakit keseluruh negri,membuat bingung sang Patih Narottama dan Prabu Airlangga mereka pun terpaksa meminta bantuan Empu Barada untuk meredam amarah penyihir yang menakutkan itu."Hanya cerita fiktif belaka," gumam Gajah Mada.Kabut tebal itu memang mengganggu pandangan semua orang.Saat itulah  semua orang mendadak merasakan menjadi orang buta sama sekali tidak bisa melihat apa apa.

 KONFLIK

(permasalahan)

Ramai sekali suara anjing yang menggonggong sahut sahutan.Akhirnya apa yang dilakukan anjing itu sampai ke telinga Gadjah Mada.

Gajah Enggon pun meminta izin untuk bertemu,ia segera melepas warastra yang di balas Gajah Mada dengan anak panah yang sama berserta aba aba khusus.Gaja Enggon pun sudah mengetahui dimana keberadaannya dan segera melaporkan mayat yang lain.

KOMPLIKASI

(puncak konflik)

Gajah Engggon melaporkan kepada Gajah Mada,ditemukannya mayat yang bernama Klabang Gendis seorang prajurit mati dikarenakan anak panah yang menancap tepat di bagian tenggorokan.Gajah Mada merasa tak nyaman mendapatkan laporan itu,ia memandang langit namun tak ada apapun yang terlihat kecuali warna kabut yang semakin hitam legam."Dan kami menemukan mayat kedua,pelaku membunuh dengan menggunakan anak panah itu mati karna di patuk ular,ia terbunuh menyisakan jejak kecewa di hati kita karna dia pernah menjadi pasukan Bhayangkra.Kakang Gadjah pasti kecewa bila mengetahui siapa dia?"

RESOLUSI

(penyelesaian)

Gagak Bongol dan Senopati Gajah Enggon tidak menjawab lalu memberi kesempatan Patih Daha Gajah Mada menemukan jawabannya sendiri.Ia pun langsung tau jelas pembunuh itu adalah salah satu pasukan yang pernah ia pimpin.Dia bernama panji saprang,berkhianat dan menjadi kaki kaki tangan Rakrian Kuti lalu dibunuh oleh Gajah Mada di terowongan bawah tanah ketika sedang kewalahan menyelamatkan Sri Jayanegara.Lalu terakhir Bango lumayang mati dibunuh di Bedander karna telah berkhianat.

KESIMPULAN

Pengkhianatan dan keserakahan akan membuat mu celaka serta bersyukurlah atas pekerjaan mu apapun pekerjaanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun