Mohon tunggu...
Mooi Chan
Mooi Chan Mohon Tunggu... -

uneg-uneg eneg-eneg

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Duit Pelancar

8 November 2013   15:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:26 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kisah 1

Pegawai: “Bos, minta duit.”

Bos: “Buat apa?”

Pegawai: (sambil menyerahkan selembar surat) “Ada tamu datang, katanya tabung pemadam kebakaran sudah harus diisi ulang.”

Bos: “Okelah!” (Menyerahkan beberapa lembar uang lima puluh ribuan)

* * *

Kisah 2

Pegawai: “Bos, minta duit.”

Bos: “Buat apa?”

Pegawai: “Ada tamu di luar. Katanya mau periksa surat ijin dan surat-surat lainnya.”

Bos: “Ya sudah periksa saja. Sudah lengkap, toh, surat-surat ijin semuanya?”

Pegawai: “Sudah bos. Tapi orang-orang itu nggak mau pergi. Katanya ada yang harus diperbaiki di surat itu. Perlu biaya…”

Bos: (memotong pembicaraan) “Ya sudah, kasih ini sama mereka!” (menyerahkan beberapa lembar uang lima puluh ribuan)

* * *

Kisah 3

Pegawai: “Bos, minta duit.”

Bos: “Minta duit lagi…. Buat apa?”

Pegawai: “Ada tamu datang nganterin kalender 2014. Trus dia bilang bayar.”

Bos: “Itu, mah, bukan nganterin. Tapi, jualan kalender! Bilang saja tidak mau beli dan kembalikan kalendernya!”

Pegawai: “Sudah saya bilang gitu, Bos. Orang itu nunjukin buku yang ada tanda-tangan toko-toko sekitar sini. Nah, nanti kalau nggak bayar keamanan toko kita gimana, dong, Bos. Bisa-bisa kalau ada apa-apa, ntu orang nggak mau nolongin kita…”

Bos: “Ya sudah. Berapa bayarnya?”

Pegawai menyerahkan surat dan kuitansi yang diberikan oleh pengantar kalender.

Lalu, bos menyerahkan beberapa lembar uang lima puluh ribuan.

* * *

Urusan ini-itu perlu duit semua. Nggak ada duit, urusan nggak lancar.

(⌣_⌣”) hmmm…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun