Kisah 1
Pegawai: “Bos, minta duit.”
Bos: “Buat apa?”
Pegawai: (sambil menyerahkan selembar surat) “Ada tamu datang, katanya tabung pemadam kebakaran sudah harus diisi ulang.”
Bos: “Okelah!” (Menyerahkan beberapa lembar uang lima puluh ribuan)
* * *
Kisah 2
Pegawai: “Bos, minta duit.”
Bos: “Buat apa?”
Pegawai: “Ada tamu di luar. Katanya mau periksa surat ijin dan surat-surat lainnya.”
Bos: “Ya sudah periksa saja. Sudah lengkap, toh, surat-surat ijin semuanya?”
Pegawai: “Sudah bos. Tapi orang-orang itu nggak mau pergi. Katanya ada yang harus diperbaiki di surat itu. Perlu biaya…”
Bos: (memotong pembicaraan) “Ya sudah, kasih ini sama mereka!” (menyerahkan beberapa lembar uang lima puluh ribuan)
* * *
Kisah 3
Pegawai: “Bos, minta duit.”
Bos: “Minta duit lagi…. Buat apa?”
Pegawai: “Ada tamu datang nganterin kalender 2014. Trus dia bilang bayar.”
Bos: “Itu, mah, bukan nganterin. Tapi, jualan kalender! Bilang saja tidak mau beli dan kembalikan kalendernya!”
Pegawai: “Sudah saya bilang gitu, Bos. Orang itu nunjukin buku yang ada tanda-tangan toko-toko sekitar sini. Nah, nanti kalau nggak bayar keamanan toko kita gimana, dong, Bos. Bisa-bisa kalau ada apa-apa, ntu orang nggak mau nolongin kita…”
Bos: “Ya sudah. Berapa bayarnya?”
Pegawai menyerahkan surat dan kuitansi yang diberikan oleh pengantar kalender.
Lalu, bos menyerahkan beberapa lembar uang lima puluh ribuan.
* * *
Urusan ini-itu perlu duit semua. Nggak ada duit, urusan nggak lancar.
(⌣_⌣”) hmmm…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H