Mohon tunggu...
Mooi Chan
Mooi Chan Mohon Tunggu... -

uneg-uneg eneg-eneg

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenalan Dulu, Dong, Ah!

9 Agustus 2013   23:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:29 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu sore, Blackberry milik Mia berbunyi tanda ada BBM masuk. Mia buru-buru mengecek BBnya. Rupanya kak Fina yang mengirimnya pesan di BBM.

"Hai, Mia. Lagi libur, kan?" begitu bunyi BBM dari kak Fina.

"Iya, kak. Saya lagi libur," balas Mia.

"Nah, bagus kalau begitu. Lusa nanti kamu ada acara nggak?" tanya kak Fina.

"Nggak ada, kak. Ada apa, ya?" Mia balik bertanya.

"Kakak mau ngenalin kamu sama saudara angkat kakak. Kamu mau, kan kakak kenalin?" balas kak Fina.

Lama Mia memandangi Blackberrynya.

"Hei, Mia. Ngapain kamu bengong mandangin BB kayak gitu? Ada masalahkah?" panggil Rini, sahabat Mia, yang sedari tadi memang duduk di samping Mia membuat Mia tersentak kaget.

"Eh, oh, anu... Ini, kak Fina mau kenalin aku sama saudara angkatnya," jawab Mia gelagapan.

"Wah, bagus, tuh! Siapa tahu kamu berjodoh dengan cowok itu. Jadi, kamu nggak jomblo lagi, deh!" kata Rini dengan antusias.

"Kok kamu yang bersemangat, sih? Aku malah nggak bersemangat. Nggak niat dan nggak minta buat kenalan! Huh!" kata Mia sambil mendengus.

"Heh! Kenalan dulu aja apa salahnya, sih? Orang kenalan, tuh, belum tentu langsung jadian!" celoteh Rini. "Ayo bilang oke sama kak Fina!" perintahnya pada Mia yang sedang cemberut.

"Ah, aku males. Kenalan kayak gini sama aja! Nggak ada hasilnya. Aku tetap jomblo. Cowok-cowok sekarang banyak yang PeHaPe," tolak Mia.

"Kebetulan saja cowok-cowok yang kenalan sama kamu sebelum ini adalah cowok PeHaPe. Siapa tahu yang satu ini nanti cowok baik-baik. Udah, buruan balas BBMnya kak Fina!" paksa Rini.

"Oke, oke. Kenalan saja, kan!" kata Mia sambil mengetik pesan di Blackberrynya.

"Oke kak Fina. Jam berapa dan di mana mau ketemu?" begitu bunyi balasan dari Mia ke kak Fina.

Kak Fina pun memberitahukan jam dan tempat di mana mereka akan bertemu.

* * *

Hari yang dimaksud oleh kak Fina pun tiba. Mia berdandan ala kadarnya. 'Ah, dandan yang biasa-biasa saja. Biar si cowok itu nggak suka sama aku,' pikir Mia. Mia masih merasa enggan untuk berkenalan dengan makhluk apapun yang berjenis cowok. Semua ini gara-gara beberapa kali ia berhubungan dengan cowok PeHaPe alias Pemberi Harapan Palsu.

Setelah berdandan ala kadarnya. Mia mengganti pakaian rumahnya dengan baju kasual yang tak kalah ala kadarnya juga. Lalu, diambilnya tas selempangnya dan dikenakannya sepatu santai cepernya. Ia pun pergi ke mal yang dimaksud oleh kak Fina.

Mal yang dikunjungi Mia sangat ramai. 'Pasti karena sebentar lagi hari raya,' pikir Mia. Di mal itu, Mia bertemu dengan beberapa teman lamanya, sebut saja Andre, Lusi, Eko, dan Peter, teman-teman SMAnya. Lalu, ia juga bertemu dengan Septian, cowok ganteng yang dulu pernah ia taksir. Tapi, cowok itu terlalu cool, lagipula ia selalu sibuk dengan kegiatan organisasi di kampus. Mia sampai berpikir, sepertinya cowok ini nggak mau punya pacar saking sibuknya dengan urusan ini-itu yang seabrek-abrek.

Mia mencari-cari lokasi cafe yang dikatakan oleh kak Fina dalam BBMnya dua hari yang lalu. Mia tak terbiasa pergi ke mal ini. Karena itu, ia merasa tampak asing dengan toko-toko yang ada di dalam mal tersebut. Setelah beberapa menit mencari, akhirnya Mia menemukan cafe itu.

Mia masuk ke cafe. Dari sudut ruangan, tampak kak Fina melambai-lambaikan tangan. Mia bergegas menghampiri kak Fina.

"Mia! Akhirnya kamu datang juga," sambut kak Fina.

"Maaf Mia telat, kak," kata Mia. Lalu ia mengambil tempat duduk di hadapan kak Fina.

"Ah, nggak telat, kok. Masih ada 10 menit dari waktu yang kita janjikan," kata kak Fina.

"Oh, ya. Kakak datang sendiri? Nggak bersama dengan saudara angkat kakak?" tanya Mia penasaran.

Belum sempat kak Fina menjawab pertanyaan Mia, tiba-tiba seseorang memanggilnya.

"Kak Fina!" kata orang itu.

Mia menoleh ke belakang, ke arah suara orang yang memanggil nama kak Fina. Tampak di matanya sosok Septian datang mendekat.

"Ah, Septian! Mari sini!" kata kak Fina.

Cowok ganteng itu pun duduk di sebelah kak Fina.

"Mia, ini saudara angkat kakak yang mau kakak kenalkan padamu. Ayo, kenalkan, namanya Septian," kata kak Fina.

Mia melongo. Septian pun melongo.

'Ah, kenalan.... Kenalan.... Orang yang mau dikenalkan ternyata sudah dikenal.'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun