"Heh! Kenalan dulu aja apa salahnya, sih? Orang kenalan, tuh, belum tentu langsung jadian!" celoteh Rini. "Ayo bilang oke sama kak Fina!" perintahnya pada Mia yang sedang cemberut.
"Ah, aku males. Kenalan kayak gini sama aja! Nggak ada hasilnya. Aku tetap jomblo. Cowok-cowok sekarang banyak yang PeHaPe," tolak Mia.
"Kebetulan saja cowok-cowok yang kenalan sama kamu sebelum ini adalah cowok PeHaPe. Siapa tahu yang satu ini nanti cowok baik-baik. Udah, buruan balas BBMnya kak Fina!" paksa Rini.
"Oke, oke. Kenalan saja, kan!" kata Mia sambil mengetik pesan di Blackberrynya.
"Oke kak Fina. Jam berapa dan di mana mau ketemu?" begitu bunyi balasan dari Mia ke kak Fina.
Kak Fina pun memberitahukan jam dan tempat di mana mereka akan bertemu.
* * *
Hari yang dimaksud oleh kak Fina pun tiba. Mia berdandan ala kadarnya. 'Ah, dandan yang biasa-biasa saja. Biar si cowok itu nggak suka sama aku,' pikir Mia. Mia masih merasa enggan untuk berkenalan dengan makhluk apapun yang berjenis cowok. Semua ini gara-gara beberapa kali ia berhubungan dengan cowok PeHaPe alias Pemberi Harapan Palsu.
Setelah berdandan ala kadarnya. Mia mengganti pakaian rumahnya dengan baju kasual yang tak kalah ala kadarnya juga. Lalu, diambilnya tas selempangnya dan dikenakannya sepatu santai cepernya. Ia pun pergi ke mal yang dimaksud oleh kak Fina.
Mal yang dikunjungi Mia sangat ramai. 'Pasti karena sebentar lagi hari raya,' pikir Mia. Di mal itu, Mia bertemu dengan beberapa teman lamanya, sebut saja Andre, Lusi, Eko, dan Peter, teman-teman SMAnya. Lalu, ia juga bertemu dengan Septian, cowok ganteng yang dulu pernah ia taksir. Tapi, cowok itu terlalu cool, lagipula ia selalu sibuk dengan kegiatan organisasi di kampus. Mia sampai berpikir, sepertinya cowok ini nggak mau punya pacar saking sibuknya dengan urusan ini-itu yang seabrek-abrek.
Mia mencari-cari lokasi cafe yang dikatakan oleh kak Fina dalam BBMnya dua hari yang lalu. Mia tak terbiasa pergi ke mal ini. Karena itu, ia merasa tampak asing dengan toko-toko yang ada di dalam mal tersebut. Setelah beberapa menit mencari, akhirnya Mia menemukan cafe itu.