Bandung, 23 September 2024 -- Mahasiswa Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar kegiatan penyuluhan mengenai Stunting, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan Food Waste di Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.Â
Penyuluhan ini menjadi bagian dari program kerja yang diikuti oleh sembilan mahasiswa Program Studi Gizi terdiri dari Wahid Rivaldy, Nuri Anggraeni, Melva Lyshandra, Marshella Disty Yustiani, Husna Dwimulya, Restu Ediyani Utami, Shadiqa Bilqisthi Aulia Nurrahman, Syafira Salsabila, dan Zahra Nurfadilah. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (23/09) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita.
Mahasiswa pada penyuluhan ini menggunakan metode ceramah dengan bantuan media presentasi PowerPoint. Materi stunting yang disampaikan meliputi definisi stunting, ciri-ciri, dampak, penyebab, serta cara penanganannya. Salah satu pemateri, Shadiqa Bilqisthi, menjelaskan bahwa stunting dapat terjadi bahkan sebelum kelahiran anak, yaitu saat kehamilan.
 Ia memaparkan pentingnya asupan gizi yang baik bagi ibu hamil untuk mencegah terjadinya stunting sejak dalam kandungan. "Stunting bisa dicegah dengan memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang selama masa kehamilan, serta memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi," ujarnya.
Materi terkait Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS) yang disampaikan meliputi pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga, pentingnya mencuci tangan, pentingnya mencuci tangan, 6 langkah mencuci tangan, zat berbahaya dalam rokok, dampak negatif merokok, perbedaaan perokok aktif dan perokok pasif, pengertian aktivitas fisik, jenis aktivitas fisik, durasi aktivitas fisik, pengertian ASI ekslusif, keunggulan ASI ekslusif, jarak sumber air dengan jamban, serta syarat air bersih.Â
Sedangkan, materi terkait food waste yang disampaikan oleh pemateri meliputi definisi sampah organik dan anorganik, definisi food waste, dampak food waste, serta konsep pemilihan sampah.
Kegiatan penyuluhan ini disambut dengan antusias oleh warga setempat. Sebanyak 53 ibu-ibu dari Dusun Cipaku dan Dusun Andir turut hadir dalam acara ini. Pada sesi tanya jawab, para peserta terlihat sangat interaktif, mengajukan berbagai pertanyaan seputar stunting.Â
Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta antara lain mengenai hubungan antara tinggi badan orang tua dan risiko anak mengalami stunting, serta upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi anak yang sudah mengalami stunting.
Salah satu pertanyaan menarik yang diajukan oleh seorang ibu adalah, "Apakah orang tua yang pendek otomatis akan memiliki anak yang stunting?" Menjawab pertanyaan ini, Wahid Rivaldy, salah satu mahasiswa P2MB, menjelaskan bahwa faktor genetik memang berpengaruh, tetapi stunting lebih banyak disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang baik.Â
"Stunting bukan hanya soal genetik. Asupan makanan yang bergizi dan pola makan sehat sejak dalam kandungan sampai usia dua tahun sangat berperan dalam pencegahan stunting," jelasnya.
Ibu Ika, salah satu kader posyandu yang turut hadir, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penyuluhan yang diberikan. "Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa karena sudah datang dan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kami semua. Harapannya, kami bisa menerapkan apa yang sudah dipelajari hari ini untuk menjaga anak-anak agar tidak stunting," ungkapnya.