Kelompok lain menggunakan kacamata pintar yang dilengkapi AR untuk memindai barcode di keranjang dan mengikuti petunjuk yang ditampilkan untuk menempatkannya di keranjang pelanggan.
Para peneliti mengevaluasi metrik seperti:
Ukuran kinerja tingkat kesalahan dan waktu pengambilan per keranjang
Langkah-langkah kesehatan dan psikologis seperti variabilitas denyut jantung, beban kognitif dan pemberdayaan psikologis
Pengukuran kegunaan seperti persepsi kemudahan penggunaan
"Kesiapan teknologi" pada skala yang mengukur karakteristik pribadi seperti optimisme, dan rasa ketidak amanan dengan teknologi baru
Lebih cepat dengan Kacamata Pintar
Baca juga:Â Kacamata Pintar dan Masa Depan Augmented Reality
Kelompok kacamata pintar juga mengeluarkan upaya mental yang jauh lebih sedikit untuk menemukan barang dengan variabilitas detak jantung yang sama dengan kelompok yang menggunakan kertas.
Secara keseluruhan, penggunaan kacamata pintar memberdayakan para pengguna dan menimbulkan sikap positif terhadap pekerjaan mereka dan teknologi: dibandingkan dengan kelompok yang mengikuti daftar periksa, mereka merasa bahwa penyelesaian tugas yang sukses lebih disebabkan oleh perilaku mereka sendiri. Hal ini menguatkan penelitian lain dalam peningkatan efisiensi seperti ini, dan menunjukkan tingkat dampak Augmented Reality dapat terjadi di tempat kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H