Mohon tunggu...
monsky
monsky Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

tersembunyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rela Mati Demi Ibu Pertiwi

11 November 2022   04:58 Diperbarui: 11 November 2022   05:04 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala itu, bentrokan antar senjata terjadi
senjata api menjadi oposisi bagi bambu runcing
tatkala semua sudah berteriak
tak 'kan ada lagi yang mundur dari medan laga

tubuhmu sudah berlumuran darah
berlinang peluh dan air mata
tersisip banyaknya harapan
untuk mencapai kemerdekaan

tempat-tempat sejarah menjadi saksi
simbahan darah memberi bukti
juangmu tiada henti, membebaskan ibu pertiwi
kau hidup dalam sejarah tak terganti

kini sang merah putih tak segan lagi untuk dikibarkan
pengorbananmu sungguh berarti bagi negara ini
terima kasih kami ucapkan kepada mu, wahai pahlawanku
namamu akan selalu ada dalam sanubariku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun